Bandung Barat, Melayu Pos
Pembuatan sumur artesis di sejumlah desa yang ada di Kabupaten Bandung Barat (KBB), khususnya di daerah pesawahan tadah hujan, dapat mengatasi krisis air di saat musim kemarau. Hal itu diungkapkan para Kepala Desa di wilayah Kecamatan Batujajar dan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.
“Setelah adanya sumur artesis di desa kami, Alhamdulillah para petani dapat beraktifitas setiap saat, tanpa menunggu turun hujan. Bahkan untuk tanaman palawija dengan air ceboran hasilnya lebih bagus dari pada musim penghujan,” tutur Kades Mekarjaya H Ipin Arifin ketika bincang-bincang dengan wartawan di kediamannya, seusai rapat rutin (minggon) yang bergulir setiap dua minggu sekali di masing-masing rumah kepala desa.
Menurutnya, di Desa Mekarjaya sumur artesis sudah dibangun empat titik dan sekarang akan mengajukan lagi sekitar tiga titik. “Dengan permohonan tersebut, seandainya dikabulkan mudah-mudahan areal sawah di desa kami yang luasnya sekitar 187 Ha dapat terairi secara teknis, terutama untuk menanggulangi krisis air pada musim kemarau,” jelasnya.
“Namun dalam hal ini kami berharap khususnya kepada warga kami yang mayoritas petani, mohon pengertiannya agar sumur artesis ini dipelihara dengan baik dan untuk memenuhi kebutuhan air jangan saling mengandalkan untuk membeli bahan bakar (solar). Apalagi kalau ada salah seorang petani yang hanya mengandalkan air pelimpahan dari sawah yang lain, itu kan tidak etis,” tambahnya.
“Untuk itu mari kita tingkatkan kebersamaan, kekompakan dan saling pengertian, demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat sesuai yang diharapkan, khususnya para petani sebagai ujung tombak dari segala program pembangunan di negeri ini,” harapnya. Yat/H Deden
Tidak ada komentar:
Posting Komentar