Rabu, 15 Februari 2012

Pabrik Berdiri, Masyarakat Memanas


Nanga Bulik, Melayu Pos
Pertemuan membahas berdirinya pabrik kelapa sawit (PKS) PT Darma Satria Nusantara (DSN) induk dari PT Pilar Wana Persada (PWP) di gedung Bali Desa Bakonsu (11/2), dihadiri Kepala Desa Bakonsu, Kepala Desa Tamiang dan tokoh masyarakat.

Fater Sen Kepala Desa Bakonsu mengatakan segala hal menyangkut kesejahteraan dan kesehatan masyarakat harus diutamakan. Berdirinya pabrik kelapa sawit PT Prima Satria Nusanta agar perusahan tersebut berkerja sama baik dengan masyarakat untuk saling menguntungkan.

Drs Nelson Nihin, SH Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamandau mengatakan pihaknya dari dinas terkait siap melakukan pembinaan, pengawasan dan penindakan atas pelanggaran pabrik kelapa sawit (PKS) tentang dampak positif dan negatif dalam pengolahan buah kelapa sawit.

Sementara itu, Yohanes Nelson tokoh masyarakat Desa Bakonsu dengan nada keras mengenalkan diri ia adah kelahiran Desa Bakonsu dan juga mantan DPRD Lamandau yang sangat peduli kepada desa dan masyarakat. “Saya yang tidak mengerti dengan berdirinya pabrik kelapa sawit yang saat ini sedang dibangun di wilayah Desa Bakonsu. Seharusnya pihak (PKS) sebelum berdirinya harus melakukan sosialisasi dulu, kenapa sudah berdiri pabrik baru melakukan sosilasasi. Menurut saya ini sudah melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Amdal. Hadir pada acara ini ada konsultan, ada BLH yang sangat mengerti tentang hukum kenapa bapak-bapak terhormat tutup mata,” jelas Nelson.

Masyarakat Desa Bakonsu meminta kepada pemerintahan Kabupaten Lamandau melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) hasil pertemuan hari ini agar dipertegas dalam notulen dan berita acara yang akan ditandatangani bersama-sama agar mempunyai kekuatan hukum dan apabila di kemudian hari pihak PT Darma Satria Nusantara tidak menindahkan perjanjian tersebut maka masyarakat menghentikan aktivitas pabrik untuk sementara waktu.

Yulianus, SH Kabid BLH Kabupaten Lamandau melihat suasana perdebatan yang memanas antara  perusahaan, masyarakat, konsultan dan  BLH. Karena masyarakat belum memahami apa yang dibahas hari ini. Yulianus menjabarkan dengan bahasa hukum yang mendasar akhirnya masyarakat menerima atas   penyampaian Yulianus dan juga masyarakat mencap jempol kepada Yulianus seorang serjana hukum yang punya kualitas dan punya nilai jual yang tinggi.  Robet

1 komentar:

  1. si robet wartawan abal-abal suka sekali memeras perusahaan, kalo kau emang bagus membela rakyat belalah yang benar, bukan membela rakyat yang salah, dasar wartawan gadungan mata duitan......

    BalasHapus