Tasikmalaya, Melayu
Pos
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Drs H Moch Zen, tidak akan alergi dengan
pemberitaan yang dimuat di media cetak. Apalagi munculnya berita pesanan. Hal
ini diungkapkan Kadisdik Kabupaten Tasikmalaya kepada Melayu Pos di ruang kerjanya (3/2).
“Malah seandainya ada
berita yang tidak berimbang, saya tidak takut dengan siapa saja. Malah bila
perlu saya akan hadapi, akan saya makan bulat-bulat,” ungkapnya. “Entah siapa
yang akan dimanakan bulat-bulat, wartawan, LSM, CV atau siapa.”
Ketika ditanya
bagaimana tanggapan bapak terhadap pemberitaan pada edisi ke 139 tentang Rehab
SDN Nangoh Desa Cibanteng Kec Parungponteng, Kadisdik menjawab pihaknya akan
coba panggil CV-nya dan akan dijadikan cermin masa yang akan datang. Lalu MP menanyakan di dalam pembangunan itu
banyak kejanggalan terutama kayu dan dinding, dia menjawab dengan singkat, “Saya
liat MoU aja,” tegas Drs H Moh Zen.
Ketika ditanya kenapa
Disdik tidak mengawasi pembangunan sekolah yang mendapat rehab, “Pengawasan
dalam pembangunan itu bukan Disdik tetapi Tarkim,” jawabnya.
Sementara itu, seorang
pemerhati pembangunan kepada Melayu Pos
mengatakan, jika pembangunan sekolah tidak sesuai bestek seperti SDN Nangor,
diduga uang negara akan habis dikuras oleh oknum rekanan Disdik. Padahal
Kadisdik harus peduli kepada pendidikan, agar murid bisa belajar dengan baik,
aman, dan nyaman di kelas.
“Dalam pembangunan sekolah
andaikan ada pemberitaan di salah satu media tentang cara pekerjaan kurang
baik, Kadisdik harus alergi dan segera turun ke lokasi dan memerintahkan rekanan agar mengganti sesuai MoU itu,”
ujarnya.
Masalah kasus yang
timbul di lingkungan Disdik tidak ada yang dijerat oleh hukum. Padahal penegak
hukum ada di Kabupaten Tasikmalaya, maka Kadisdik agak kesal. Masyarakat
terutama di lingkungan SDN Nangoh sangat mengharapkan audit pembangunan
tersebut. Aceng F
Tidak ada komentar:
Posting Komentar