Pangkalpinang, Melayu Pos
Tepat pukul 10.10 wib
sebuah kapal Santosa dihentikan pemuatannya secara mendadak oleh beberapa Kepolisian
Daerah Bangka Belitung. Ternyata kapal tersebut tidak memiliki dokumen yang
lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Walau sempat dimuat sebanyak 10
bag + 100 ton pasir zircon tak bertuan. Entah siapa nanti yang
bertanggung jawab, karena pihak Disperindag Propinsi Bangka Belitung tak tahu
di mana rimbanya.
Saat Melayu Pos mengkonfirmasikan perihal
kejadian yang sebenarnya. Yang anehnya kepala bidang exsport juga tak nampak
batang hidungnya. Seolah-olah zircon tersebut milik hantu, sehingga tak satu
pun pihak yang bertanggung jawab. Baik dari kapal, agen maupun dari pemerintah
daerah sendiri. Yang anehnya lagi, mengapa selama ini tidak diketahui? Aparat
plus aparat berkucing-kucingan atau seperti petak umpet.
Mungkin sudah
sestematis. Karena Melayu Pos juga
menyambangi DPRD Propinsi Bangka Belitung. Suasana yang sepi, ternyata bapak
dewan terhormat lagi rapat paripurna. ”Maaf ya, kita mau rapat paripurna,“ jawab
Sri di komisi C.
Selanjutnya Melayu Pos ke Polda Babel, namun ruangan
humas polda ternyata juga kosong sehingga tak satu pun anggota di humas
tersebut. Tim Muklis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar