Kamis, 12 April 2012

Perkembangan Inflasi Sampit Februari – Maret 2012


Sampit, Melayu Pos
Perkembangan harga berbagai komuditas pada bulan Februari – Maret 2012 di Sampit secera umum menunjukkan adanya kenaikan. Menurut kepala BPS Kabupaten Kotawaringin Timur Militan, SE bahwa berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Kotawaringin Timur terhadap harga berbagai jenis komuditas (barang/jasa) pada bulan Februari – Maret 2012 terjadi inflasi 0.16%, atau terjadi kenaikka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 133,89 pada Bulan januri 2012 menjadi 134,11 pada bulan Februari – Maret 2012. Laju inflasi tahun kalender (Januari- Februari 2012) sebesar 2,13% dan laju inflasi “year on year” (Februari – Maret 2012) sebesar 4,77%.

Inflasi di Sampit bulan Februari – Maret 2012 terjadi karena adanya kenaikkan indeks harga pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,19 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 2,19 persen; sandang 0,48 persen; kelompok kesehatan 0,09 persen; kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga 0,154 persen dan kelompok transport, komunikasi & jasa keuangan 0.06 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami penurunan indeks sebesar 1,24 persen.

Beberapa komuditas yang mengalami kenaikkan harga diantaranya adalah telur itik sebesar 18,37%; ikan kakap putih 16,72%; bahan bakar rumah tangga 15,54%; ikan sepat 14,84% dan cuci/cetak photo sebesar 12%. Komuditas yang memberikan andil inflasi terbesar adalah bahan bakar rumah tangga sebesar 0,27%.

Sedangkan komuditas yang mengalami penurunan harga selama bulan januari 2112 antara lain daging ayam ras sebesar 23,18%; cabe merah 13,09%; gabus 5%; cumi-cumi 4,27%; ikan asin telang 3,75 % dan ikan tongkol 3,70%.

Inflasi yang terjadi di Sampit bulan Februari – Maret 2012 sebesar 0,16% ini, lebih rendah dari inflasi bulan Januari 2012 sebesar 1,96%. Dari 8 kota IHK di Kalimantan yang menghitung inflasi pada bulan Februari – Maret 2012, secara berurutan inflasi yang terjadi di Kota Pontianak 1,70 %; Singkawang 1,00%; Tarakan 0,92%; Samarinda 0,40%; Sampit 0,16%; Balikpapan-0,09%; Palangka Raya -0,21% dan Banjarmasin -0,31 %. Sedangkan inflasi nasional sebesar 0,05%.

Jika pemerintah menaikkan harga BBM maka hampir dipastikan akan menyebabkan kenaikkan harga secara umum, sehingga inflasi tidak dapat dibendung. Walaupun BPS belum dapat memprediksi berapa besarnya inflasi yang terjadi akibat kenaikkan harga BBM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar