Sampit,
Melayu Pos
Perkembangan
harga berbagai komuditas pada bulan Februari – Maret 2012 di Sampit secera umum
menunjukkan adanya kenaikan. Menurut kepala BPS Kabupaten Kotawaringin Timur
Militan, SE bahwa berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Kotawaringin Timur
terhadap harga berbagai jenis komuditas (barang/jasa) pada bulan Februari –
Maret 2012 terjadi inflasi 0.16%, atau terjadi kenaikka Indeks Harga Konsumen
(IHK) dari 133,89 pada Bulan januri 2012 menjadi 134,11 pada bulan Februari –
Maret 2012. Laju inflasi tahun kalender (Januari- Februari 2012) sebesar 2,13%
dan laju inflasi “year on year” (Februari – Maret 2012) sebesar 4,77%.
Inflasi
di Sampit bulan Februari – Maret 2012 terjadi karena adanya kenaikkan indeks
harga pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau 0,19 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas &
bahan bakar 2,19 persen; sandang 0,48 persen; kelompok kesehatan 0,09 persen;
kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga 0,154 persen dan kelompok transport,
komunikasi & jasa keuangan 0.06 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan
mengalami penurunan indeks sebesar 1,24 persen.
Beberapa
komuditas yang mengalami kenaikkan harga diantaranya adalah telur itik sebesar
18,37%; ikan kakap putih 16,72%; bahan bakar rumah tangga 15,54%; ikan sepat
14,84% dan cuci/cetak photo sebesar 12%. Komuditas yang memberikan andil
inflasi terbesar adalah bahan bakar rumah tangga sebesar 0,27%.
Sedangkan
komuditas yang mengalami penurunan harga selama bulan januari 2112 antara lain
daging ayam ras sebesar 23,18%; cabe merah 13,09%; gabus 5%; cumi-cumi 4,27%;
ikan asin telang 3,75 % dan ikan tongkol 3,70%.
Inflasi
yang terjadi di Sampit bulan Februari – Maret 2012 sebesar 0,16% ini, lebih
rendah dari inflasi bulan Januari 2012 sebesar 1,96%. Dari 8 kota IHK di
Kalimantan yang menghitung inflasi pada bulan Februari – Maret 2012, secara
berurutan inflasi yang terjadi di Kota Pontianak 1,70 %; Singkawang 1,00%;
Tarakan 0,92%; Samarinda 0,40%; Sampit 0,16%; Balikpapan-0,09%; Palangka Raya
-0,21% dan Banjarmasin -0,31 %. Sedangkan inflasi nasional sebesar 0,05%.
Jika
pemerintah menaikkan harga BBM maka hampir dipastikan akan menyebabkan
kenaikkan harga secara umum, sehingga inflasi tidak dapat dibendung. Walaupun
BPS belum dapat memprediksi berapa besarnya inflasi yang terjadi akibat
kenaikkan harga BBM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar