Senin, 21 November 2011

Terlambatnya Pencairan Dana BOS Para Kepala Sekolah Resah

Bandung Barat, Melayu Pos
Dengan terlambatnya pencairan dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang telah rutin dikucurkan pemerintah setiap triwulan, kini para kepala sekolah mengeluh atas segala kebutuhan yang dihadapinya, baik untuk dana operasional sekolah maupun yang lainnya, termasuk yang paling fatal adalah dana untuk membayar guru honorer.

Untuk mengatasi hal tersebut, hingga saat ini tak sedikit para kepala sekolah yang merasa lelah, telah berupaya pinjam sana pinjam sini untuk kebutuhan tersebut. Sebab bagi para guru honorer tidak ada lagi yang diandalkan hanya satu-satunya gaji honor yang nilainya pun enggak seberapa, tetapi sangat penting demi menyambung hidupnya. Hal itu sebagaimana diungkapkan salaseorang kepala sekolah yang tidak bersedia disebut namanya ketika bincang-bincang dengan Melayu Pos di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Menurutnya, selain dana BOS terlambat juga bantuan dana untuk rehabilitasi sekolah pun sampai saat ini masih belum ada informasi yang jelas, katanya tahun 2012 semua sekolah harus sudah selesai direhab, tetapi kenyataannya sampai saat ini masih banyak sekolah yang rusak berat masih belum menerima bantuan untuk rehabilitasi, ungkapnya.

Sementara ketika Melayu Pos menghubungi salah seorang pengawas TK/SD Kecamatan Cihampelas Drs Harman Darmawan membenarkan dengan adanya keterlambatan dana BOS para kepala sekolah merasa resah, terutama bingung untuk membayar guru honorer. Masih mending kalau kepala sekolahnya orang berada, mungkin bisa menanggulangi dulu atas kebutuhan tersebut, tetapi bagi yang tidak mempunyai dana talangan terpaksa mereka berupaya kesana kemari untuk menanggulanginya, ujar Harman.

Menyinggung masalah perbaikan atau rehabilitasi gedung sekolah, memang benar masih banyak gedung sekolah yang sangat memprihatinkan. Bahkan khususnya dari Kecamatan Cihampelas sejumlah sekolah yang termasuk rusak, baik berat maupun ringan telah dilaporkan ke Dinas Pendidikan. Namun dalam pelaksanaan rehabilitasi tersebut, tentunya akan diprioritaskan yang termasuk kategori rusak berat,yang dampaknya akan mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM), tuturnya.

Untuk itu mudah-mudahan saja pada tahun 2012 semua program dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan, demi terwujudnya peningkatan kualitas dan mutu pendidikan, sebagaimana yang kita harapkan. Semoga! Yat/H Deden

Tidak ada komentar:

Posting Komentar