![]() |
Direktur
UPT Monas
Rini Hariani usai jumpa
pers memperagakan cara
pengguaan mesin RVM
di
pintu masuk Ruang
Sejarah Monas (8/12).
|
Jakarta, Melayu
Pos
Program Gerakan Mambuang Sampah (Gemas) yang
diprakarsai dan dimotori bersama Indonesia Business Links (IBL), PT Tirta Investama (Danone-Aqua) serta LKBN Antara
secara resmi menyerahkan satu unit mesin pendaur ulang sampah plastik (Reserve
Vending Machine/RVM) kepada Direktur UPT Monas Rini Hariani, Kamis (8/12).
Penyerahan ini disaksikan oleh Kepala Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman, sementara mesin ini akan
ditempatkan di pintu masuk ruang Sejarah Monumen Nasional (Monas) salama satu
tahun.
Inisiatif dalam program Gemas ini merupakan bentuk
edukasi kepada masyarakat mengenai prilaku pengolahan sampah plastik secara
mandiri.
Direktur Eksekutif IBL, Yanti Triwadiantini
mengatakan, sebagai lembaga nirlaba yang menggalang kesadaran pelaku bisnis (perusahaan)
untuk peduli dan bertanggung jawab, IBL
menginisiasi aksi bersama yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang
berkomitmen melaksanakan Corporate Social
Responsibility (CSR) untuk membangun manusia Indonesia yang lebih baik.
Parmaningsih Hadinegoro, Vice President
Corporate Secretary PT Tirta Investama (Danone-Aqua) mengatakan bahwa salah
satu permasalahan di kota besar adalah masalah sampah. “Mesin RVM dimaksudkan
sebagai alternatif dan bersifat kompiementer terhadap upaya penyadaran
masyarakat untuk membiasakan diri untuk memilah dan membuang sampah pada tempat
yang segarusnya. Kehadiran alat ini juga dimaksudkan untuk memberikan
pendidikan kepada masyarakat agar mencintai lingkungan dengan tidak membuang
sampah terutama kemasan botol ke sembarang tempat. Dengan RVM ini diharapkan
bisa menanamkan disiplin membuang sampah kepada masyarakat sejak dini. Salah satu budi pekerti mendasar adalah
kebiasaan membuang sampah di tempat yang benar dan memperhatikan konsep 3R.
Wujud tanggung jawab perusahaan dapat dilakukan melalui edukasi bagi generasi
muda dalam membangun kebiasaan yang baik, bersih dan sehat,” tuturnya.
Sementara itu Ahmad Mukhlis Yusuf, Direktur
Utama Perum LKBN Antara mengatakan bahwa Antara adalah kantor berita
perjuangan, sementara saat ini bukan lagi merebut kemerdekaan seperti dulu,
melainkan perjuangan membangun masyarakat baru yang lebih arif. “Salah satu
prasyarat terwujudnya kearifan adalah kekuatan karakter masyarakat yang harus
dibangun terus-menerus. Bersama IBL, Danone-Aqua, dan mitra lainnya, Antara turut
ambil bagian dalam gerakan membangun Indonesia yang hijau dan sehat,” tegasnya.
“RVM atau si Gemas adalah ikon gerakan agar bangsa
ini menghargai kedisiplinan warganya yang juga mencintai Indonesia dan
lingkungannya,” tambahnya.
Mesin RVM sendiri telah mulai diletakkan di
Monas sejak Selasa (6/12) dan akan ditempatkan dekat pintu masuk Ruang Sejarah
selama satu tahun.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dalam
sambutannya pada hari ulang tahun Monas yang ke 50 dua minggu lalu menyambut
baik keberadaan mesin ini di lingkungan Monas. Menurut Foke (panggilan akrab
Fauzi Bowo), bila pengunjung telah selasai acara, lingkungan Monas akan menjadi
lautan sampah, “Tentu dengan adanya mesin ini bisa membantu dan meringankan
beban bagi pengelola Monas,” tegas Foke.
RVM merupakan mesin daur ulang sampah yang
memiliki bobot seberat 450-500 kilogram. RVM dilengkapi dengan alat sensor
benda untuk menyeleksi botol yang akan dimasukkan, RVM juga memiliki monitor LCD
ukuran 32 inci. Dalam operasionalnya mesin RVM dapat diatur secara spisifik
untuk menerima bentuk sampah tertentu, misalnya dalam hal ini sampah plastik.
Alat ini bekerja dengan dilengkapi monitor yang disiapkan untuk hanya menerima
sampah kemasan botol plastik dan kaleng yang benar-benar sudah kosong. RVM akan
menolak bila didalam sampah botol plastik dan kaleng tersebut masih berisi air.
Sementara pada layar monitor juga akan muncul ajakan kepada masyarakat untuk
mengikuti dan membiasakan diri membuang sampah yang benar.
Mesin RVM yang diimpor PT Reksa Kencana ini
hadir juga untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman membuang sampah yang fun dan rewarding. Fun karena masyarakat
bisa melihat dan merasakan sendiri proses penghancur sampah. Rewarding karena setelah membuang sampah
kaleng atau botol plastik yang teregister, masyarakat akan mendapat 5 poin yang
kemudian dapat ditukarkan dengan tiket masuk Monas.
Dalam rangkaian kegiatan Gemas yang akan
berlangsung selama satu tahun ini, juga akan ada serangkain acara, yaitu;
1.CEO Breakfast bersama CEO- Untukmengajak para CEO Corporate untuk sadar mengenai
masalah sampah serta turut mendukung gerakan budaya membuang sampah dengan
benar.
2.Dongeng di sekolah bersama siswa SD-kegiatan mendongeng "Story telling" di
sekolah dengan memasukkan unsur edukasi membuang sampah yang benar.
3.Dongeng di Monas bersamasiswa SD-Dilakukan
kegiatan mendongeng untuk pengunjung siswa sekolah dengan memperkenalkan mesin
RVM.
4.Pelatihan Pembuatan Blog bersama siwa
SMP/SMA- Pelatihan cara membuat blog sekaligus pengetahuan tentang sampah,
sehingga diharapkan para siswa kelak jadi duta dalam kampanye membuang sampah
dengan benar melalui tulisan-tulisan mereka melalui blog.
5.Kompetisi Penulisan Blog bersama siswa
SMP/SMA-Kompetisi penulisan pada blog dengan tujuan lebih menggali kesadaran
para siswa mengenai sampah dan membiasakan membuang sampah dengan benar melalui
kreatifitas penulisan para siswa ke dalam blog. Gurning
Tidak ada komentar:
Posting Komentar