Selasa, 20 Desember 2011

Warga Resah, Pasar Tumpah


Pangkalpinang, Melayu Pos
Keresahan warga nampak sekali setelah pungutan liar mengatasnamakan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ini. Lembaga ini belum tentu memenuhi permintaan masyarakat RT 03 Kelurahan Gajah Mada, Kelurahan Asam sebelumnya. RT 03 yang diketuai oleh Muhklis mengatakan tidak mengetahui tentang lembaga tersebut waktu ditanya oleh Melayu Pos, “Saya tidak tahu tentang LPM, karena saya sebagai RT tidak pernah diundang dalam pembentukan lembaga itu,” ujarnya. Keluhan masyarakat ini karena adanya ristribusi yang tidak jelas.                 

Keadaan jalan yang sempit membuat jalan irian ini sudah tidak efektif lagi dengan volume jemlah kendaraan yang lalu lalang, ditambah lagi dengan keadaan pasar tumpah. Pedagang berjumlah 250 orang, pedagang ini sangat khawatir dengan razia aparat lalu lintas dan satpol PP Kota Pangkalpinang. Keadaan ini juga dikeluhkan penggunan jalan raya yang sedang melintas.

”Tidak adakah pengatur jalan yang tepat seperti polisi lalu lintas,” keluh Somat yang sedang melintas di jalan irian ini. Jalan juga penuh sesak, hingga berakibat dengan tata tertib lalu lintas yang kurang aman bagi pemakai jalan gang irian ini.

Dinas Perhubungan Kota Madya Pangkalpinang dan tata kota belum memperhatikan yang terjadi. Juga belum ada masyarakat yang melaporkan tentang kegiatan transaksi di pasar tumpah ini. Salah seorang warga konsumen tidak bisa terima kalau pasar tumpah di jalan Irian ini di pindahkan kelokasi yang lebih jauh.

“Susahlah. Nanti kalau pasar ini digusur, karena saya biasa belanja di pasar ini setiap pagi. Lagi pula ke pasar pagi di bukit tani atau ke pasar induk harganya sama saja bahkan tingkat efesiensinya lebih enak belanja di pasar kaget jalan Irian,” kata Mely sambil berlalu. Marjono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar