Bangka
Tengah, Melayu Pos
Mungkin
ini lah contoh desa yang nota banenya paling enak, enak dengan catatan langsung
berinteraksi langsung dengan wilayah kota Pangkalpinang. Tetapi kenyataannya
jauh panggang dari api, masyarakat desa Mangkol ini sering mengeluh. Betapa
tidak, sang kades sulit untuk ditemui serta birokrasi yang panjang serta tak
jelas.
Kecurigaan
dan informasi yang berkembang memang benar adanya. Ketika wartawan Melayu Pos mengkonfirmasikan tentang
dana untuk lansia dan ADD serta SK RT 09 menggantung dan sruktur organisasi
desa. ”Kalau masalah dana untuk para lansia dan Rt tanya ke Iwan (Ridwan) yang
menjabat sebagai ekasbang,” jawab Abdulah sedang merintih kesakitan di seluruh
tubuhnya. Sepertinya sang kades sangat parah sakitnya serta dengan mimik raut
muka yang belum jelas sakitnya.
Menururt
informasi yang berkembang di lapisan masyarakat, seperti itulah perilaku kades
kalau mau dijumpai oleh orang yang mau berurusan, apa lagi yang ada hubungan
dengan data-data atau program pemerintah. Wartawan tidak buang waktu langsung
konfirmasi dengan yang dimaksud kades Mangkol. ”Kita junpa di kantor kades aja,”
jawab Iwan melalui sms hpnya. “Dana bantuan untuk lansia dari Kabupaten Bangka
Tengah berjumlah 14 orang, yang terdiri dari 5 orang yang dibagikan berjumlah
Rp300.000,-/orang/3 bulan. Ini jumlah lansia tahun 2010. Sedangkan jumlah 9
orang tahun 2011 ini mendapatkan Rp1200.000,-/orang untuk tahun 2011 ini,” jawab
Iwan.
Data
lansia tersebut adalah, RT 01, 2 orang. RT 02, 1 orang. RT 06, 2 orang. RT 08,
1 orang dan RT 09, 3 orang. Sementara RT yang lain tidak ada lansia yang tidak
mampu (sudah mampu). Bahkan dengan suara dan nada argumentnya sangat pantas
untuk di muat di SKU Melayu Pos ini.
Desa
Mangkol memiliki unsur kepengurusan yang tidak jelas fungsi dan jabatanya,
bahkan ada jabatan yang kosong seperti Sekdes, jabatan rangkap RT sementara
Bendaranya dijabat oleh anak Kades sendiri. Honor seorang Rt Rp 250.000/orang/
bulan yang diterima 3 bulan 1 sekali. Ada yang unik tetang Rt desa Mangkol
yaitu RT 09, walau sudah sah dan resmi ditunjuk oleh masyarakat sang RT 09 ini
tidak mengantongi SK. Sehingga tidak menerima honor hampir selama 1 tahun. Entah
kemana honornya, serta apa maksudnya RT tersebut tidak mendapatkan SK. Masalah
ini juga sudah dimediasi melalui pihak Kecamatan Pangkalan Baru. Dana lansia
tersebut diserahkan kepada masyarakat melalui
Iwan.
”Bahwa dana tersebut
diserahkan kepada lansia melalului pihak kecamatan,” sergah Iwan tanpa mau
menyebutkan pihak kecamatannya kaur apa. Aneh juga seluruh administrasi
kepemerintahan desa ini di rumah kades pribadi. Nampak sekali keadaan kantor
yang kosong sama sekali. Entah bagaimana sebuah pemerintahan desa yang siaga
dan efektif, atau seperti pat gulipat. Belum lagi keadaan kantor yang langsung
berhubungan langsung dengan balai desa atau satu atap. Tetapi tidak terawat, meskipun
balai desa ada yang menepatinya sampai 1 keluarga yang utuh. Jadi wajar
masyarakat mendo’akan permasalahan yang krusial adm pemerintahan ini mau cepat
selesai. Karena Abdulah akan berakhir menjabat sebagai kades bulan Maret ini. Januari
ini sudah penjaringan balon kades Mangkol, semoga sukses. Marjono/Mukhlis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar