Selasa, 03 Januari 2012

Derita Lansia Desa Mangkol


Bangka Tengah, Melayu Pos
Mungkin ini lah contoh desa yang nota banenya paling enak, enak dengan catatan langsung berinteraksi langsung dengan wilayah kota Pangkalpinang. Tetapi kenyataannya jauh panggang dari api, masyarakat desa Mangkol ini sering mengeluh. Betapa tidak, sang kades sulit untuk ditemui serta birokrasi yang panjang serta tak jelas.

Kecurigaan dan informasi yang berkembang memang benar adanya. Ketika wartawan Melayu Pos mengkonfirmasikan tentang dana untuk lansia dan ADD serta SK RT 09 menggantung dan sruktur organisasi desa. ”Kalau masalah dana untuk para lansia dan Rt tanya ke Iwan (Ridwan) yang menjabat sebagai ekasbang,” jawab Abdulah sedang merintih kesakitan di seluruh tubuhnya. Sepertinya sang kades sangat parah sakitnya serta dengan mimik raut muka yang belum jelas sakitnya.

Menururt informasi yang berkembang di lapisan masyarakat, seperti itulah perilaku kades kalau mau dijumpai oleh orang yang mau berurusan, apa lagi yang ada hubungan dengan data-data atau program pemerintah. Wartawan tidak buang waktu langsung konfirmasi dengan yang dimaksud kades Mangkol. ”Kita junpa di kantor kades aja,” jawab Iwan melalui sms hpnya. “Dana bantuan untuk lansia dari Kabupaten Bangka Tengah berjumlah 14 orang, yang terdiri dari 5 orang yang dibagikan berjumlah Rp300.000,-/orang/3 bulan. Ini jumlah lansia tahun 2010. Sedangkan jumlah 9 orang tahun 2011 ini mendapatkan Rp1200.000,-/orang untuk tahun 2011 ini,” jawab Iwan.

Data lansia tersebut adalah, RT 01, 2 orang. RT 02, 1 orang. RT 06, 2 orang. RT 08, 1 orang dan RT 09, 3 orang. Sementara RT yang lain tidak ada lansia yang tidak mampu (sudah mampu). Bahkan dengan suara dan nada argumentnya sangat pantas untuk di muat di SKU Melayu Pos ini.

Desa Mangkol memiliki unsur kepengurusan yang tidak jelas fungsi dan jabatanya, bahkan ada jabatan yang kosong seperti Sekdes, jabatan rangkap RT sementara Bendaranya dijabat oleh anak Kades sendiri. Honor seorang Rt Rp 250.000/orang/ bulan yang diterima 3 bulan 1 sekali. Ada yang unik tetang Rt desa Mangkol yaitu RT 09, walau sudah sah dan resmi ditunjuk oleh masyarakat sang RT 09 ini tidak mengantongi SK. Sehingga tidak menerima honor hampir selama 1 tahun. Entah kemana honornya, serta apa maksudnya RT tersebut tidak mendapatkan SK. Masalah ini juga sudah dimediasi melalui pihak Kecamatan Pangkalan Baru. Dana lansia tersebut diserahkan kepada masyarakat melalui  Iwan.

”Bahwa dana tersebut diserahkan kepada lansia melalului pihak kecamatan,” sergah Iwan tanpa mau menyebutkan pihak kecamatannya kaur apa. Aneh juga seluruh administrasi kepemerintahan desa ini di rumah kades pribadi. Nampak sekali keadaan kantor yang kosong sama sekali. Entah bagaimana sebuah pemerintahan desa yang siaga dan efektif, atau seperti pat gulipat. Belum lagi keadaan kantor yang langsung berhubungan langsung dengan balai desa atau satu atap. Tetapi tidak terawat, meskipun balai desa ada yang menepatinya sampai 1 keluarga yang utuh. Jadi wajar masyarakat mendo’akan permasalahan yang krusial adm pemerintahan ini mau cepat selesai. Karena Abdulah akan berakhir menjabat sebagai kades bulan Maret ini. Januari ini sudah penjaringan balon kades Mangkol, semoga sukses. Marjono/Mukhlis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar