Selasa, 03 Januari 2012

Puskesmas Simpang Katis vs Klinik Sehati


Simpang Katis, Bangka Tengah
Banyaknya pegawai negeri sipil (PNS) yang mencari obyekan ke sana dan ke sini mengakibatkan tidak profesionalnya pelayanan kesehatan. Mereka mengobyek sesuai dengan keahliannya masing-masing. Karena kalau sudah sakit tentu banyak sekali yang dirugikan baik itu materi maupun non materi. Pemerintah yang mengalokasikan dana jamkesmas dan jamkesda dengan jumlah yang tidak sedikit. Tetapi pelayanan puskesmas belum menuju peningkatan yang memuaskan bagi masyarakat, baik dalam pelayanan medis maupun pelayanan obatan.

Terbukti seorang anak sakit pada waktu jam sekolah, karena lokasi pelayanan kesehatan yang paling dekat adalah Puskesmas Simpang Katis. Salah seorang guru harus membawa ke klinik terdekat yang jaraknya + 50 m dari puskesmas. Pihak puskesmas beralasan kepada guru tersebut di puskesmas tidak ada obatnya. Secara terpaksa sang guru membawa si anak dari puskesmas ke Klinik Sehati. Keluhan masyarakat beragam dengan pelayanan puskesmas atau rumah sakit yang banyak menghabiskan dana dari APBN, APBD yang bersumber dari masyarakat.

“Kami telah mendapatkan laporan juga dari masyarakat tentang oknum dokter tersebut, kami telah memberikan teguran secara lisan. Kalau secara tertulis memang belum kami lakukan,” jawab sang komandan dinas kesehatan dengan nama lengkapnya Bahrun di ruangannya. Tentang kuoata jamkesmas dan jamkesda 75 : 52. ”Sebetulnya oknum dokter atau perawat pada waktu tersebut seharusnya memberikan arahan ke rumah sakit milik pemeintah daerah juga. Jangan sampai terjadi klas konfirasi komersil di persepsi masyarakat. Tentang obat puskesmas sudah lengkap, tentang dokter satu puskesmas 3 orang dokter yang sesuai dengan keahlian dan spisialisnya,” terang Bahrun.

Bahrun juga mengatakan, pihaknya juga tidak segan–segan untuk memberi teguran berat sampai pemindahan kalau ada yang nakal. “Kami mengharapkan kepada masyarakat jangan segan–segan untuk mengomentari tentang kinerja kami. Karena kami sangat ingin membangun bersama dengan masyarakat. Kalau bisa kami minta tambahan dan untuk pos alokasi anggaran di tahun 2012 nanti sebesar 3%. Supaya dinas kesehatan dan pelayanan medis dan obat-obatan dapat betul-betul bermanfaat bagi kita semua,” tutup Bahrun. Marjono/Muhklis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar