Simpang Katis, Bangka Tengah
Banyaknya pegawai
negeri sipil (PNS) yang mencari obyekan ke sana dan ke sini mengakibatkan tidak
profesionalnya pelayanan kesehatan. Mereka mengobyek sesuai dengan keahliannya
masing-masing. Karena kalau sudah sakit tentu banyak sekali yang dirugikan baik
itu materi maupun non materi. Pemerintah yang mengalokasikan dana jamkesmas dan
jamkesda dengan jumlah yang tidak sedikit. Tetapi pelayanan puskesmas belum
menuju peningkatan yang memuaskan bagi masyarakat, baik dalam pelayanan medis
maupun pelayanan obatan.
Terbukti seorang anak
sakit pada waktu jam sekolah, karena lokasi pelayanan kesehatan yang paling
dekat adalah Puskesmas Simpang Katis. Salah seorang guru harus membawa ke
klinik terdekat yang jaraknya + 50 m dari puskesmas. Pihak puskesmas
beralasan kepada guru tersebut di puskesmas tidak ada obatnya. Secara terpaksa
sang guru membawa si anak dari puskesmas ke Klinik Sehati. Keluhan masyarakat
beragam dengan pelayanan puskesmas atau rumah sakit yang banyak menghabiskan
dana dari APBN, APBD yang bersumber dari masyarakat.
“Kami telah mendapatkan
laporan juga dari masyarakat tentang oknum dokter tersebut, kami telah
memberikan teguran secara lisan. Kalau secara tertulis memang belum kami
lakukan,” jawab sang komandan dinas kesehatan dengan nama lengkapnya Bahrun di
ruangannya. Tentang kuoata jamkesmas dan jamkesda 75 : 52. ”Sebetulnya oknum
dokter atau perawat pada waktu tersebut seharusnya memberikan arahan ke rumah
sakit milik pemeintah daerah juga. Jangan sampai terjadi klas konfirasi
komersil di persepsi masyarakat. Tentang obat puskesmas sudah lengkap, tentang
dokter satu puskesmas 3 orang dokter yang sesuai dengan keahlian dan
spisialisnya,” terang Bahrun.
Bahrun juga
mengatakan, pihaknya juga tidak segan–segan untuk memberi teguran berat sampai pemindahan
kalau ada yang nakal. “Kami mengharapkan kepada masyarakat jangan segan–segan
untuk mengomentari tentang kinerja kami. Karena kami sangat ingin membangun
bersama dengan masyarakat. Kalau bisa kami minta tambahan dan untuk pos alokasi
anggaran di tahun 2012 nanti sebesar 3%. Supaya dinas kesehatan dan pelayanan
medis dan obat-obatan dapat betul-betul bermanfaat bagi kita semua,” tutup
Bahrun. Marjono/Muhklis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar