Pangkalpinang, Melayu Pos
Walau sudah sore
aktifitas di Imigrasi Pangkalpinang tetap masih ramai dikunjungi oleh
masyarakat yang mau membuat passport. Kantor Imigrasi Pangkalpinang
memperuduksi 350 s/d 4500 lembar passport per bulan. Lumayanlah untuk daerah
yang jauh dari daerah perbatasan ini. Memang beda dengan wilayah yang
berinteraksi langsung dengan negara asing atau negara tetangga, seperti Tanjung
Pinang, Kalimantan, Batam dan daerah lainya perbatasan dengan negara tetangga. Dimana
kantor imigrasinya mampu memperuduksi mencapai 600 lembar passport per hari.
Tentang tenaga kerja
asing yang ada di Provinsi Bangka Belitug ini sering terlihat oleh masyarakat
berkeliaran di pasar Parit 3 Jebus bahkan ada juga dijumpai di mall di
Pangalpinang.
”Mereka sudah
melegalisir passportnya, kalau tidak mereka mana berani ke luar. Serta mereka
juga dijamin oleh agen kira-kira 90%. Untuk agen mereka semuanya didarat,” jawab
Muntowif Kepala Imigrasi Pangkalpinang di ruang kerjanya, belum lama ini.
Mereka juga memiliki
ijin tinggal terbatas yang imigrasi berikan (Kitas) berjumlah 133 orang untuk
tahun ini (2011). Sementara yang berkunjung ke Provinsi Bangka Belitung juga
sebai tolak ukur baro meter kunjungan wisatawan ke propinsi Serumpun Sebalai
ini. ”Mereka yang berkunjung ke Bangka Belitung ini 63 orang. Dasuskin berjumlah
787 orang, mereka ini tidak boleh naik ke darat karena mereka hanya dijamin
oleh agen tadi. Dan Dasuskin ini saya larang keras, tapi mereka tetap membandel
dengan alasan mau cari makanan. Mereka terdiri dari negara Thailand, Philipina,
Eropa dan China,” tambah Muntowif lagi.
Warga asing yang ada di
Bangka Belitung ada yang bekerja di perkebunan sawit, pabrik CPO, kapal isap,
dan PLTU yang sedang dibanguna sekarang. Melonjaknya produksi passport di
Bangka ini disebabkan untuk kerohanian bagi umat muslim seperti umroh kalau di
bulan ini selain dari bulan Haji. Untuk musim natal dan tahun baru ini belum
menunjukan secara signifikan bahkan terkesan biasa saja.
Sampai saat ini,
Imigasi Pangkalpinang masih butuh tambahan satu unit alat lagi untuk mengatasi
lonjakan. Bahkan sudah disurvey oleh tim indentifikasi dari pusat (Jakarta). ”Ya,
sudah ada dari pusatnya datang dalam minggu ini,” jawab Muntowif
Bahkan imigrasi
Pangkapinang juga telah memiliki genset dengan daya 33000 watt. Jadi imigrasi
ini sudah tidak ada alasan lagi tentang pemadaman bergilir di bumi lascar
pelangi ini. ”Yang menjadi kendala adalah BBM jenis solar, karena kalau di
tingkat pengecer harganya mencapai Rp8000/liter. Ukuran tengkinya adalah 150
liter. Bahkan saya ikut cari BBM jenis solar ke SPBU yang terdekat. Apalagi di
SPBU tidak boleh membeli dengan jerigen. Wah, kewalahan saya,“ tutup Muntowif. Marjono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar