Selasa, 31 Januari 2012

Sebagai Langkah 10–15 Tahun ke Depan, Prindagkop Kabupaten Belitung Bangun Pasar Tradisional


Tanjungpandan, Melayu Pos
Kantor perindustrian, perdagangan dan koperasi Kabupaten Belitung saat ini kembali membangun satu pasar tradisional setelah sebelumnya membangun proyek pasar di Desa Badau. Pembangunan pasar tersebut merupakan program revitalisasi dan penataan pasar di lokasi lahan pemerintah seluas 5.600 M2, sebagai upaya menata pasar menjadi rapi, indah dan bersih.

Sementara itu pihak Perindagkop yang ditemui Melayu Pos, Mula Samosir mengatakan bahwa pasar yang baru tersebut merupakan pasar tradisional untuk mengganti pasar Inpres di Kelurahan Parit yang saat ini dirasakan sudah tidak layak mengingat pertambahan penduduk dan usaha mikro sebagi pedagang semakin banyak.

“Antisipasi usaha mikro yang semakin berkembang perlu kita lakukan seiring pertambahan penduduk dan membangun pasar tradisional baru ini merupakan salah satu jawabannya,“ ujar Mula Samosir.

Sementara pasar lama yang sudah sangat sempit di wilayah Kelurahan Parit akan dikembalikan kepada pemerintah Kabupaten Belitung sebagai aset daerah, dan pasar tradisional yang baru ini terletak tak lebih dari 100 meter dari pasar Inpres yang lama yang penggunaannya selambatnya pada tahun 2014, dan tahun 2012 pembiayaannya didapatkan dari Dana Alokasi Khusus Kementrian Perdagangan, sedangkan tahun 2013 direncanakan pembuatan pagar, jalan masuk dan penerangan listrik dengan dukungan dana APBD Kabupaten Belitung dan APBN.

Mula Samosir juga mengatakan, pasar tradisional yang tertata ini dapat menampung 160 pedagang dan nantinya pedagang lama akan diutamakan seluruhnya. Menurut Mula Samosir pasar tersebut nantinya akan dikelola oleh koperasi Regina Facis Tanjungpandan yang telah memiliki anggota sebanyak 300 orang dan aset keuangan sebesar 1,6 miliar rupiah.

“Koperasi Regina Facis Tanjungpandan terpilih untuk membangun dan mengelola pasar tradisional ini, sudah terseleksi dari beberapa koperasi sebelumnya, karena dianggap koperasi serba usaha yang sehat, setelah sebelumnya koperasi lain seperti Kopenkar ikut ditawari tapi tidak menyanggupi dan terpilihnya koperasi tersebut telah melalui penilaian aspek kelembagaan, usaha dan keuangan yang telah mapan sebagai koperasi serba usaha koperasi masyarakat murni,” cetus Mula Samosir. Andi M Nur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar