Kamis, 26 April 2012

Dato Sri Tun Muhammad Najib Razak Tokoh Harapan


Oleh Mas ud HMN Ketua Pusat Kajian Peradaban Melayu Jakarta

Dato Sri Tun Muhammad Najib Razak (59) kini Perdana Menteri Malaysia tetap menjadi  tokoh harapan. Pendapat itu muncul berkaitan kabar pilihan raya (pemilu) di Malaysia akan dilaksanakan tak lama lagi. Walaupun waktunya belum diumumkan, rasanya sangat penting diamati. Yakni mengamati bagaimana rakyat Malaysia berpikir untuk masa depan mereka.

Dikatakan penting mengingat pikiran tersebut menjadi repsentasi kesadaran komunitas, respon dan kesaksian zaman. Kita melihat ada arus perubahan yang digulirkan untuk masyarakat Malaysia. Tetapi perubahan juga menyiratkan kekhawatiran yang tinggi, apakah perubahan akan membawa harapan, atau sebaliknya. Yang terakhir ini tentu saja  banyak  yang menolak, buat apa perubahan jika perubahan merisaukan, perubahan yang  kebablsan (anarkis) atau perubahan yang muspra (useless).

Pikiran ini biasa-biasa saja, tetapi tidaklah negatif. Karena memungkinkan rakyat Malaysia melihat kekuatan sosial, kekuatan ekonomi dan kekuatan budaya yang mereka miliki. Artinya  dengan  dasar itu, mereka bisa mencari gagasan yang relevan bagi masa depan pembangunan bangsa yang pada akhirnya, yang paling penting itu adalah memastikan masa depan itu adalah kemajuan untuk semua.

Tulisan singkat ini hendak mengkedepankan Najib Razak sebagai tokoh. Ia sebagai figur yang mendorong perubahan. Asumsinya yaitu Najib Razak (NR) bisa memastikan perubahan itu identik dengan harapan rakyat Malaysia. Pertanyaannya benarkah demikian? Bagaimana menjelaskan hal tersebut.

Dalam mencari jawab pertanyaan di atas jawabnya adalah dengan melihat fakta beberapa langkah strategis yang dilakukannya selama menjabat sebagai Perdana Menteri. Antara lain mengambil kira (patokan duga) terhadap konsep kebijakan Dasar Ekonomi Baru (DEB) dan visi kebijakan Malaysia One.

Dasar Ekonomi Baru
Langkah NR yang strategis adalah adanya Dasar Ekonomi Baru (DEB). Kebijakan itu diluncurkan untuk menetralkan isu Kerajaan yang hanya pro Melayu pada awal masa jabatan. Kebijakan itu adalah keberpihakan NR kepada komunitas Melayu  sangat jelas. Karena etnis Melayu sebagai etnis mayoritas Malaysia. Namun demikian etnis lain tetap menjadi bagian sama penting dari Malaysia yang tidak dilupakan.

Pada intinya DEB adalah wawasan rakyat Malaysia. Malaysia akan makmur dengan  income percapita 42 ribu US dolar pada tahun 2020. Artinya akan menjadi 4 kali lipat dari kondisi Malaysia yang sekarang.

Selain itu dalam DEB ada 3 hal penting yaitu :

Pertama, ekonomi yang mampu bersaing dapat menyesuaikan diri terhadap penawaran serta permintaan.

Kedua, ekonomi yang seimbang antara industri dan pertanian dan pelayanan sosial yang baik.

Ketiga, ekonomi yang digerakkan pelaku berpandangan luas dan konsep mandiri.

Dengan 3 butir kebijakan di atas dalam persfektif Malaysia adalah repsentasi kesaksian  zaman bahwa ada tokoh yang membidanginya. Ada kreasi untuk memajukan masyarakat  dengan relevansi kemajuan zaman.

Malaysia One
Kebijakan lain yang digulirkan NR adalah kebijakan dalam hal mempersatu padukan Malaysia. Kebijakan ini memastikan bahwa Malaysia itu tidaklah semata tanah semenanjung melainkan juga ada Sabah dan Serawak yang merupakan wilayah Malaysia bagian Timur.

Malaysia One nanpaknya adalah jawaban dari kenyataan selama ini. Pada intinya  timpangnya pembangunan infrastruktur yang memusatkan pembangunan pada wilayah tanah semenanjung belaka, tapi mengabaikan wilayah di luar itu. Ini dirubah  pembangunan Malaysia Timur Sabah dan Serawak mendapatkan perlakuan yang seimbang bahkan diberikan prioritas baru pada bidang tertentu, seperti transportasi, telekomunikasi dan pendidikan.

Dengan kebijakan ini, Malaysia bagian Timur dapat bergembira. Mereka dimungkinkan untuk membangun lebih pesat dibanding dengan masa sebelumnya. Ini satu kenyataan saat ini, yaitu Sabah dan Serawak pembangunannya sangat maju dibanding 3 tahun lalu. Terutama misalnya wilayah perbatasan dengan Indonesia sangat kentara.

Dari dua kebijakan tersebut di atas yakni, (1) DEB dalam bidang ekonomi uang menjanjikan masa depan yang lebih sejahtera dan (2) Malaysia One sebagai kebijakan untuk kesatuan nasional, maka semua itu adalah bukti kesaksian tentang respon NR terhadap perubahan dan harapan (kepastian) masa depan.

Hal itu dapat ditambahkan sebagai berikut :

Pertama NR memahami cita-cita dan harapan Malaysia untuk maju dalam bidang ekonomi. Ia pun melakukan upaya untuk mencapai harapan tersebut.

Kedua, kebijakan Malasia One bagian dari visi kenegareawan NR dalam melihat  perkembangan Malaysia yang harus dibangun secara merata.

Sebagai penutup, adanya pertanyaan apakah benar NR tokoh harapan jawabannya adalah benar. Dibandingkan dengan tokoh lain dari oposisi, banyak melontarkan isu perubahan, topi perubahan yang penuh ketidak pastian. Isu tersebut lebih merupakan omong manis di bibir, tidak jelas bahkan mencurigakan.

Dalam perfektif ini NR adalah figur yang jauh dari isu kosong. Ia kini menjadi tokoh yang identik dengan harapan rakyat Malaysia. Ingin berubah, tapi perubahan harus pasti untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Dia lah figur memastikan perubahan yang mengantarkan Malaysia kepada kejayaannya.






 . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar