Oleh Mas ud HMN Ketua Pusat Kajian Peradaban
Melayu Jakarta
Dato Sri Tun Muhammad Najib Razak (59) kini
Perdana Menteri Malaysia tetap menjadi tokoh
harapan. Pendapat itu muncul berkaitan kabar pilihan raya (pemilu) di Malaysia
akan dilaksanakan tak lama lagi. Walaupun
waktunya belum diumumkan, rasanya sangat penting diamati. Yakni mengamati
bagaimana rakyat Malaysia berpikir untuk masa depan mereka.
Dikatakan penting mengingat pikiran tersebut
menjadi repsentasi kesadaran komunitas, respon dan kesaksian zaman. Kita
melihat ada arus perubahan yang digulirkan untuk masyarakat Malaysia. Tetapi
perubahan juga menyiratkan kekhawatiran yang tinggi, apakah perubahan akan
membawa harapan, atau sebaliknya. Yang terakhir ini tentu saja banyak
yang menolak, buat apa perubahan jika perubahan merisaukan, perubahan
yang kebablsan (anarkis) atau perubahan
yang muspra (useless).
Pikiran ini biasa-biasa saja, tetapi tidaklah
negatif. Karena memungkinkan rakyat Malaysia melihat kekuatan sosial, kekuatan
ekonomi dan kekuatan budaya yang mereka miliki. Artinya dengan
dasar itu, mereka bisa mencari gagasan yang relevan bagi masa depan
pembangunan bangsa yang pada akhirnya, yang paling penting itu adalah
memastikan masa depan itu adalah kemajuan untuk semua.
Tulisan singkat ini hendak mengkedepankan Najib Razak sebagai tokoh. Ia sebagai
figur yang mendorong perubahan. Asumsinya yaitu Najib Razak (NR) bisa memastikan
perubahan itu identik dengan harapan rakyat Malaysia. Pertanyaannya benarkah
demikian? Bagaimana menjelaskan hal tersebut.
Dalam mencari jawab pertanyaan di atas jawabnya adalah dengan melihat
fakta beberapa langkah strategis yang dilakukannya selama menjabat sebagai Perdana
Menteri. Antara lain mengambil kira (patokan duga) terhadap konsep kebijakan
Dasar Ekonomi Baru (DEB) dan visi kebijakan Malaysia One.
Dasar Ekonomi
Baru
Langkah NR yang strategis adalah adanya Dasar Ekonomi Baru (DEB). Kebijakan
itu diluncurkan untuk menetralkan isu Kerajaan yang hanya pro Melayu pada awal
masa jabatan. Kebijakan itu adalah keberpihakan NR kepada komunitas Melayu sangat jelas. Karena etnis Melayu sebagai
etnis mayoritas Malaysia. Namun demikian etnis lain tetap menjadi bagian sama
penting dari Malaysia yang tidak dilupakan.
Pada intinya DEB adalah wawasan rakyat Malaysia.
Malaysia akan makmur dengan income
percapita 42 ribu US dolar pada tahun 2020. Artinya akan menjadi 4 kali lipat
dari kondisi Malaysia yang sekarang.
Selain itu dalam DEB ada 3 hal penting yaitu :
Pertama, ekonomi yang mampu bersaing dapat
menyesuaikan diri terhadap penawaran serta permintaan.
Kedua, ekonomi yang seimbang antara industri dan pertanian dan pelayanan
sosial yang baik.
Ketiga, ekonomi yang digerakkan pelaku berpandangan luas dan konsep
mandiri.
Dengan 3 butir kebijakan
di atas dalam persfektif Malaysia adalah repsentasi kesaksian zaman bahwa ada tokoh yang membidanginya. Ada
kreasi untuk memajukan masyarakat dengan
relevansi kemajuan zaman.
Malaysia One
Kebijakan lain yang digulirkan NR adalah kebijakan
dalam hal mempersatu padukan Malaysia. Kebijakan ini memastikan bahwa Malaysia
itu tidaklah semata tanah semenanjung melainkan juga ada Sabah dan Serawak yang
merupakan wilayah Malaysia bagian Timur.
Malaysia One nanpaknya adalah jawaban dari
kenyataan selama ini. Pada intinya
timpangnya pembangunan infrastruktur yang memusatkan pembangunan pada wilayah
tanah semenanjung belaka, tapi mengabaikan wilayah di luar itu. Ini dirubah pembangunan Malaysia Timur Sabah dan Serawak
mendapatkan perlakuan yang seimbang bahkan diberikan prioritas baru pada bidang
tertentu, seperti transportasi, telekomunikasi dan pendidikan.
Dengan kebijakan ini, Malaysia bagian Timur dapat
bergembira. Mereka dimungkinkan untuk membangun lebih pesat dibanding dengan
masa sebelumnya. Ini satu kenyataan saat ini, yaitu Sabah dan Serawak
pembangunannya sangat maju dibanding 3 tahun lalu. Terutama misalnya wilayah
perbatasan dengan Indonesia sangat kentara.
Dari dua kebijakan tersebut di atas yakni, (1) DEB
dalam bidang ekonomi uang menjanjikan masa depan yang lebih sejahtera dan (2)
Malaysia One sebagai kebijakan untuk kesatuan nasional, maka semua itu adalah
bukti kesaksian tentang respon NR terhadap perubahan dan harapan (kepastian)
masa depan.
Hal itu dapat ditambahkan sebagai berikut :
Pertama NR memahami cita-cita dan harapan Malaysia
untuk maju dalam bidang ekonomi. Ia pun melakukan upaya untuk mencapai harapan tersebut.
Kedua, kebijakan Malasia One bagian dari visi kenegareawan
NR dalam melihat perkembangan Malaysia yang
harus dibangun secara merata.
Sebagai penutup, adanya pertanyaan apakah benar NR
tokoh harapan jawabannya adalah benar. Dibandingkan dengan tokoh lain dari
oposisi, banyak melontarkan isu perubahan, topi perubahan yang penuh ketidak
pastian. Isu tersebut lebih merupakan omong manis di bibir, tidak jelas bahkan
mencurigakan.
Dalam perfektif ini NR adalah figur yang jauh
dari isu kosong. Ia kini menjadi tokoh yang identik dengan harapan rakyat
Malaysia. Ingin berubah, tapi perubahan harus pasti untuk kepentingan dan kesejahteraan
rakyat. Dia lah figur memastikan perubahan yang mengantarkan Malaysia kepada kejayaannya.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar