Selasa, 22 November 2011

Gubernur Biarkan Dinas P2B Injak-injak Perda No 7/2010


Salah satu bangunan melanggar atas nama Purwestri R Ningsih, SE dengan ijin Rumah Tinggal 2 Lapis namun dibangun 4 lapis yang berada di Jl Danau Bawah blok G III No.55 kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat. Foto: Gurning | MP

Jakarta, Melayu Pos
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sepertinya tidak bergeming dan tidak perduli atas semua tindakan dinas pangawasan dan penertiban bangunan (DP2B) yang tidak menjalankan tugasnya sesuai tugas pokok dan fungsinya (tupoksi). Penataan pembangunan kota Jakarta sepertinya hanya terfokus kepada retribusi pendapatan asli daerah (PAD) namun kurang memperdulikan pembangunan estetika kota Jakarta yang berwacana menjadi salah satu kota dunia yang akan bersaing dengan kota-kota besar nan mempesona di seluruh dunia.

Penataan pembangunan kota Jakarta banyak yang dibiarkan melanggar rencana tata ruang (blok plan), dan pelanggaran terhadap rencana tata ruang wilayah (RTRW) pun hanya sebatas pemberian denda saja, bukannya melakukan tindakan pembongkaran terhadap bangunan yang melanggar. Sehingga keadaan tata kota ibu kota negara ini nantinya semakin hari akan semakin sembrawut.

Disamping pelanggaran terhadap RTRW juga banyak ditemukan pelanggaran terhadap peraturan daerah (Perda) No 7 Tahun 2010 yang mana diantaranya paling dominan menyalahi peruntukan, melebihi ketinggian bangunan dan bahkan mengabaikan Peraturan Gubernur (Pergub) No 86 Tahun 2006 yang mana setiap bangunan baru diwajibkan untuk membuat sumur resapan air.

Dinas P2B beserta jajarannya hingga tingkat seksie kecamatan jelas-jelas menginjak-injak Perda dan Pergub tersebut, dan bahkan tidak sedikit dari oknum P2B yang memanfaatkan semua pelanggaran menjadi ladang uang untuk memperkaya diri sendiri. Entah dengan alasan apa nampaknya Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang akrab dengan panggilan bang Foke sepertinya terkesan adanya pembiaran atas ketidak tegasan Dinas P2B tersebut. Kalau keadaannya terus-terusan begini, tentunya wacana menjadikan kota Jakarta sebagai salah satu kota indah dan bersih di dunia hanya akan sebatas mimpi belaka saja. Gurning

Tidak ada komentar:

Posting Komentar