Selasa, 15 November 2011

Industri Militer dan Kepentingan Amerika

Oleh Mas ud HMN
Industri militer dan kepentingan Amerika erat kaitannya. Presdien Amerika Barack Obama, baru baru ini, mengumumkan strategi baru unruk perang di Afganistan. Pengumuman itu adalah keputusan segera menarik mundur militer kembali setelah beberapa tahun bertugas. Alasannya yaitu Afghanistan telah mampu menjaga stabilitas kemanan sendiri dan  tujuan perang sudah tercapai.

Titik Tolak
Titik tolak pokok tinjauan masalah Afghanistan dinyatakan tujuan perang telah tercapai. Tetapi, di mata banyak pengamat masalah internsional, hal itu masih saja menimbulkan  pertanyaan. Pertanyaan yang pertama harus diajukan apakah memang keamanan di Afghanistan sudah tercapai. Bukankah perang masih saja belum usai, dan masih saja terjadi sergapan kaum pemberontak ke kantong-kantong kota di Afghanistan.

Bahkan belum lama ada serangan mendadak ke markas Militer NATO di Kabul, yang sebelumnya terjadi pembunuhan penasehat Presiden Hamid Karzai yang bernama Prof Rabbani yang dilakukan oleh pemberontak Taliban. Hal yang terakhir ini diakui oleh Presiden Afghanistan sebagai  kecolongan pihak keamanan.

Masalah kedua, apa yang dimaksud dengan tujuan sudah tercapai. Jika jawabannya adalah menggulingkan pemerintah Taliban lalu menggantinya dengan pemerintahan baru di bawah Presiden Hamid Karzai, ini memang sudah tercapai. Tetapi berapa cost yang ditanggung perang Afghanistan ini yang dipertanggungjawabkan Barack Obama kepada rakyat Amerika dan peradaban dunia.

Dari pertanyaan dua aspek di atas, yaitu keamanan dan tujuan sudah tercapai,  sesungguhnya adalah menarik opini lain dari Chamsky seorang intelektual dari  Masachuset Institute Technolgy (MIT) Amerika (Melayu Pos  12 Oktober 2011).

Chamsky mengatakan bahwa perang Afghanistan belum ada ujung pangkalnya. Menurut dia, walaupun sudah berhasil membunuh gembong Al Qaedah yaitu Osama Bin Laden, tapi Afghanistan ditinggalkan dalam suasana yang tidak stabil.

Perusahaan Industri Militer
Agaknya tidak bisa dibantah cost perang sangat besar. Bayangkan berapa biaya yang harus ditanggung untuk peralatan serdadu, pesawat tempur, senjata yang dipergunakan, alat pendukung operasi militer. Semua ini bermuara pada bagaimana industri militer beperan untuk kepentingan Amerika.

Inilah kemudian memunculkan pendapat yang mengatakan bahwa dalam hal ini ada  hubungan industri militer dan operasi militer. Yaitu sebuah perang merupakan bagian dari industri persenjataan militer Amerika. Oleh karena itu perusahaan yang  menyediakan persenjataan merupakan bagian dari kepentingan Amerika. Tidak terkecuali   dengan perang di Afghanistan.

Dari sejarahnya perusahaan industri militer dimulai usai perang dunia II. Perusahaan sebagai pembayar pajak kepada negara, yang kemudian pembayaran pajak negara tersebut membelanjakan uang pajak tsb untuk biaya militer. Dengan skema demikian, yaitu uang pajak lalu dibelanjakan untuk industri militer.

Kemudian untuk memajukan perusahaan industri ini, maka perang harus diciptakan untuk membelanjakan anggaran tsb. Maka terjadinya perang, akan memajukan industri yang selanjutnya menghasilkan uang pajak. Demikian seterusnya.

Adanya skema demikian juga berkaita dengan 60 pangkalan militer Amerika di luar negeri. Semuanya sama besumber dari dana untuk anggaran militer. Pangkalan tersebut yang antara lain menghabiskan biaya pajak negara tersebut.

Bagaimana dengan perang Afghanistan? Jawabannya mungkin bisa dicari dalam penjelasan hubungan perusahaan industri militer. Yaitu apakah masih ada anggaran yang bisa disediakan. Apakah perusahaan industri militer masih mampu membayar pajak dan  skema alokasi dana pemerintah bisa berjalan baik.

Nampaknya persoalan inilah yang didahadapi pemerintah Amerika. Sekarang ini negeri dengan julukan Paman Sam itu lagi diterpa kesulitan ekonomi. Jadi soal penarikan militer dari Afghanistan hakikatnya bukan ada tidaknya keberhasilan perang, tapi lebih oleh sebab kesulitan  keuangan yang tidak mungkin untuk meneruskan perang di Afghanistan terebut. Wallahu aklam bissawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar