Selasa, 15 November 2011

Kinerja Lurah Sijantung Syamsudin Bujur Bobrok

Batam, Melayu Pos
Dana P3DK (program percepatan pembangunan desa kelurahan) sebesar lima ratus juta yang turun dari dana Provinsi Kepri diduga dikelola lansung oleh Lurah Sijantung. Pelaksanaan program percepatan pembangunan desa kelurahan sedang berjalan diantaranya dermaga umum di Dapur Tiga Sijantung, pembanguan dermaga diduga tidak sesuai dengan bestek. Lurah Syamsudin ikut kelola dana P3DK padahal semestinya lurah hanya berwewenang dalam pengawasan.

Salah seorang warga Sijantung ketika dikonfirmasi lewat ponselnya, belum lama ini, kepada Melayu Pos mengatakan, pelaksanaan proyek tersebut langsung dikelola oleh Lurah Sijantung Syamsudin Bujur dengan alasan untuk pengamanan dana.

“Pembangunan dermaga dapur tiga menuai kritik masyarakat ketika pengorderan bahan bangunan besi yang diorder besi berukuran enam inci, bahan besi yang telah diorder telah sampai di lokasi proyek pembangunan,” ujar warga tadi.

Nara sumber menjelaskan, besi yang akan digunakan untuk pembangunan dermaga umum dapur tiga sangat tidak sesuai untuk pembangunan dermaga sehingga ia mempertanyakan kepada Lurah Sijantung Syamsudin Bujur. Ketika masyarakat melaporkan hal tersebut kepada salah satu anggota dewan dari praksi PDIP Batam dan melanjutkannya ke provinsi. Sehingga tim konsultan provinsi sidak lansung, maka lurah Syamsudin Bujur berdalih hal itu terjadi karena salah mengorder ke toko bangunan.

Lebih lanjut nara sumber mengatakan, kebobrokan kinerja Lurah Sijantung Syamsuddin Bujur kian lengkap ketika dikeluarkannya sepucuk surat dengan dalih surat dinas yang bertujuan meminta sejumlah dana kepada nelayan sekitar kurang lebih satu juta lima ratus ribu rupiah untuk dipergunakan biaya operasional lurah.

“Dengan kesepakatan para nelayan menolak permintaan lurah. Akibat dari penolakan para nelayan Sijantung, lurah mempersulit warga nelayan dalam pengurusan surat,” tandasnya.

Salah satu anggota LPM kepada Melayu Pos mengatakan, dalam pengorderan mesin genset juga terjadi pengorderan mesin ukuran kecil, setelah warga mengkritik mesin ukuran kecil  tersebut dikembalikan dan diganti menjadi  ukuran yang disepakati.

Lebih lanjut sumber terpercaya mengatakan bahwa Lurah Syamsuddin Bujur sering bolos kerja alias banyak alasan rapat di Kantor Pemko serta menemui Wawako. “Inilah alasan lurah jika ditanya warga,” ungkapnya. Gopok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar