Selasa, 22 November 2011

Proyek Lisdes Terkendala Token Awal


Karawang, Melayu Pos
Proyek pemerintah pengadaan sambungan Listrik Perdesaan (Lisdes) Sambungan Rumah (SR) gratis daya 450 watt yang digulirkan sejak tiga tahun silam oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu tidak selalu berjalan dengan baik. Masalah kendala di lapangan silih berganti, pungutan liar oknum perangkat desa mengatas namakan panitia Lisdes sudah menjadi isu biasa, stock KWH meter yang tidak mencukupi dan sertifikat laik operasi (SLO) yang tidak terbit karena dinyatakan TLO.

Namun pada paket pekerjaan proyek Lisdes tahun anggaran 2011 di Kabupaten Karawang khususnya di wilayah PLN  UPJ Rengasdengklok yang menjadi lokasi pengadaan listrik sambungan rumah (SR) gratis sebanyak kurang lebih 324 SR, masalah yang menjadi kendala tertundanya pelaksanaan penyambungan instalasi Lisdes ke jaringan PLN disebabkan karena pihak kontraktor belum membayar token atau pulsa awal.

Zorikarnaen Supervisor Pelayanan PLN UPJ Rengasdengklok ketika diwawancarai Melayu Pos di ruang kerjanya (9/11) terkait belum dilaksanakannya penyambungan instalasi listrik proyek Lisdes ke jaringan PLN mengatakan, jumlah permohonan baru Lisdes di wilayah PLN Rengasdengklok ada sebanyak 324 sambungan. Pihak kontraktor telah membayar biaya penyambungan (BP) induk sedangkan pembayaran biaya pulsa awal atau token sebesar Rp 20.000 persambungan belum dibayarkan ke PPOB. Selama pulsa awal belum dibayar, maka PLN tidak akan menyalakan listrik. Padahal sebanyak 200 pelanggan Lisdes sudah masuk register untuk penyambungan ke jaringan listrik.

Informasi yang berhasil dihimpun Melayu Pos dari beberapa instalatir resmi menuturkan, “Pekerjaan proyek Lisdes di Rengasdengklok dilaksanakan pemborong dari Jakarta, ini nomor HP-nya silahkan saja hubungi. Kalau pemasangan instalasi sudah selesai dikerjakan, kami juga termasuk ikut memasang instalasinya. Cuman, SLO belum terbit karena masalah gambar instalasi tidak ada. Mungkin karena itu makanya listrik belum bisa dinyalakan.”

Kontraktor yang dihubungi Melayu Pos melalui telepon seluler mengirim sms, “Terima kasih atas kerjasamanya, tapi yang jelas karena ada masalah di sistem on line di PLN, pulsa sudah dibayar dan BP juga. Mungkin minggu ini nyala itu semua, mohon juga ditanyakan sama UPJ Rengasdengklok. Sehubungan dengan datangnya kontraktor membayar biaya pulsa awal.” Berselang satu jam setelah Melayu Pos meninggalkan kantor PLN UPJ Rengasdengklok, mendadak pejabat UPJ Rengasdengklok mengirim pesan singkat (10/11) pukul 06.45 “Pak soal Lisdes dengklok nggak ada masalah, kemarin satu jam setelah Pak Luhut, panitia Lisdes ngeberesin, jadi tolong jangan diangkat.”

H Dadan PPTK Lisdes ketika dikonfirmasi di kantor Disperindagtamben (15/6) mengatakan, proyek Lisdes kontraktornya PT Sahosta Naga Lagatam dengan nilai kontrak lebih dari 1 miliar rupiah untuk 950 SR daya 450 watt. Berdasarkan surat perintah kerja (SPK), kegiatan proyek Lisdes harus selesai tanggal 26 Nopember 2011. Setahu saya kontraktor telah membayar BP induk dan pulsa awal ke 4 UPJ, tapi untuk jelasnya silahkan ke Pak Kabid saja (Hasanudin-red), saya tidak ada wewenang. Luhut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar