Karawang, Melayu Pos
Proyek pemerintah
pengadaan sambungan Listrik Perdesaan (Lisdes) Sambungan Rumah (SR) gratis daya
450 watt yang digulirkan sejak tiga tahun silam oleh pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu tidak selalu berjalan
dengan baik. Masalah kendala di lapangan silih berganti, pungutan liar oknum
perangkat desa mengatas namakan panitia Lisdes sudah menjadi isu biasa, stock
KWH meter yang tidak mencukupi dan sertifikat laik operasi (SLO) yang tidak
terbit karena dinyatakan TLO.
Namun pada paket
pekerjaan proyek Lisdes tahun anggaran 2011 di Kabupaten Karawang khususnya di
wilayah PLN UPJ Rengasdengklok yang
menjadi lokasi pengadaan listrik sambungan rumah (SR) gratis sebanyak kurang
lebih 324 SR, masalah yang menjadi kendala tertundanya pelaksanaan penyambungan
instalasi Lisdes ke jaringan PLN disebabkan karena pihak kontraktor belum
membayar token atau pulsa awal.
Zorikarnaen Supervisor
Pelayanan PLN UPJ Rengasdengklok ketika diwawancarai Melayu Pos di ruang kerjanya (9/11) terkait belum dilaksanakannya
penyambungan instalasi listrik proyek Lisdes ke jaringan PLN mengatakan, jumlah
permohonan baru Lisdes di wilayah PLN Rengasdengklok ada sebanyak 324
sambungan. Pihak kontraktor telah membayar biaya penyambungan (BP) induk
sedangkan pembayaran biaya pulsa awal atau token sebesar Rp 20.000 persambungan
belum dibayarkan ke PPOB. Selama pulsa awal belum dibayar, maka PLN tidak akan
menyalakan listrik. Padahal sebanyak 200 pelanggan Lisdes sudah masuk register
untuk penyambungan ke jaringan listrik.
Informasi yang berhasil
dihimpun Melayu Pos dari beberapa
instalatir resmi menuturkan, “Pekerjaan proyek Lisdes di Rengasdengklok
dilaksanakan pemborong dari Jakarta, ini nomor HP-nya silahkan saja hubungi. Kalau
pemasangan instalasi sudah selesai dikerjakan, kami juga termasuk ikut memasang
instalasinya. Cuman, SLO belum terbit karena masalah gambar instalasi tidak
ada. Mungkin karena itu makanya listrik belum bisa dinyalakan.”
Kontraktor yang
dihubungi Melayu Pos melalui telepon
seluler mengirim sms, “Terima kasih atas kerjasamanya, tapi yang jelas karena
ada masalah di sistem on line di PLN, pulsa sudah dibayar dan BP juga. Mungkin
minggu ini nyala itu semua, mohon juga ditanyakan sama UPJ Rengasdengklok. Sehubungan
dengan datangnya kontraktor membayar biaya pulsa awal.” Berselang satu jam setelah
Melayu Pos meninggalkan kantor PLN
UPJ Rengasdengklok, mendadak pejabat UPJ Rengasdengklok mengirim pesan singkat (10/11)
pukul 06.45 “Pak soal Lisdes dengklok nggak ada masalah, kemarin satu jam
setelah Pak Luhut, panitia Lisdes ngeberesin, jadi tolong jangan diangkat.”
H Dadan PPTK Lisdes
ketika dikonfirmasi di kantor Disperindagtamben (15/6) mengatakan, proyek
Lisdes kontraktornya PT Sahosta Naga Lagatam dengan nilai kontrak lebih dari 1 miliar
rupiah untuk 950 SR daya 450 watt. Berdasarkan surat perintah kerja (SPK), kegiatan
proyek Lisdes harus selesai tanggal 26 Nopember 2011. Setahu saya kontraktor telah
membayar BP induk dan pulsa awal ke 4 UPJ, tapi untuk jelasnya silahkan ke Pak
Kabid saja (Hasanudin-red), saya tidak ada wewenang. Luhut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar