![]() |
Tampak kondisi SDN 5 Nanga Bulik yang sangat memprihatinkan. |
Memasuki di
usianya yang ke-10
tahun, Kabupaten Lamandau gen-car-gencarnya
membangun di segala bidang, baik infrastruktur maupun fisik. Namun sangat disayangkan masih terdapat bangunan
sekolah ya-ng rusak dan
kurang layak
pakai, contohnya SDN 5 Nanga Bulik.
Kepala Sekolah
SDN 5
Nanga Bulik,
Lea Misnawati,
saat dikon-firmasi Melayu Pos
baru-baru ini di ruang kerjanya mengatakan, “De-ngan kondisi bangunan sekolah ter-sebut,
sebenarnya saya tidak berani untuk berbicara
terlalu jauh. Kebe-tulan
saya baru menjabat beberapa bulan menjadi Kepala SDN 5 Nanga Bulik dan
seperti inilah pak kondisi bangunannya,
untuk sementara kami dari rekan-rekan guru
menggunakan fasilitas yang ada.
Mudah-mudahan tahun ini ada rehaban,” harapnya.
Senada dengan
hal tersebut, Harmadi tokoh
masyarakat Kampung Seberang Nanga Bulik
mengatakan kepada Melayu Pos,
status bangunan sekolah
saat ini memang tidak layak pakai.
Padahal SDN 5 ini termasuk sekolah di dalam kota kabupaten sepertinya ada
unsur pembiaran dari pihak dinas, padahal dana APBN yang dikucurkan pemerintah
dari pusat seperti dana
alokasi khusus (DAK) maupun dana alokasi umum (DAU) besarnya miliaran rupiah.
Sebagian masyarakat yang anaknya bersekolah jauh
terpaksa mensiasati jarak dengan pindah ke ibukota kabupaten agar dapat ke sekolah dengan berjalan kaki.
Sementara
itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar) Kabupaten Lamandau, Lidan Hoder ketika dikonfirmasi melalui SMS
untuk meminta tanggapannya, tidak
ada jawaban sampai berita ini naik cetak. Robet/Herman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar