Babel, Melayu Pos
Keluhan masyarakat
memang benar adanya. Terbukti beberapa kali jembatan lingkar timur yang
melintasi pelabuhan Pangkal Balam ini sering terserempet malah tertabrak oleh
kapal. Bahkan, jembatan tersebut kurang ketinggiannya untuk standart kapal
pembawa peti kemas. Tak lama lagi akan ada acara besar nasional yaitu natal
bagi umat kristiani dan tahun baru serta hari raya imlek bagi umat Konghucu. Kesibukan
pelabuhan Indonesia II persero tidak menunjukan aktifitas signifikan yang berarti bahkan sama seperti
hari-hari biasanya. Baik aktifitas terminal pelabuhan bongkar muat peti kemas maupun di
terminal pelabuhan penumpang.
”Seharusnya pihak
kontraktor menyediakan 1 buah perahu tag boat untuk penyeberangan,” ucap
Sutikno sebagai manajer operasional Pelindo II tentang pelabuhan.
“Seharusnya jembatan
tersebut dengan ketinggian + 65 meter di atas permukaan air pasang. Sementara
sekarang tidak mencapai ketinggian tersebut. Nanti kalau kapal peti kemas atau
kapal-kapal besar lainya seperti milik Pertamina akan menjadi masalah di
kemuadian hari,” imbuh Tikno di kantornya. Karena apa bila kapal Pertamina 1
hari saja tidak bisa masuk akan mengakibatkan perekonomian di Bangka Belitung
ini beresiko. Pelindo II memiliki 8 perusahaan mitra untuk bongkar muat.
Ketika ditanya tentang
tahun 2012, nanti untuk area parkir peti kemas yang sangat sempit sekali untuk
saat ini. ”Ya, nanti kita akan bangun untuk perluasan parkir peti kemas ini. Yang
sekarang ini hanya luasnya 2600 m persegi, dengan volume jumlah 492 kotak peti
kemas. Nanti Pelindo II akan
membangun dengan luasnya 12000 m persegi dengan volume daya tampung 7600 kotak
peti kemas. Karena Pelindo 11 Pangkal Balam akan mengantisifasi arus lonjakan
bongkar muat pada hari basar yaitu seperti
menyambut bulan Romadhan tahun 2012,” ujar Tikno lagi.
”Dimana dana untuk
membangun perluasan area parkir peti kemas tersebut diambil dari dana intern PT
Pelabuhan Indonesia II persero sendiri. Tentang berapa besarnya dana yang
digunakan itu nanti, prosesnya tetap mengarah kepada prosedural seperti lelang,”
tambah Tikno. Marjono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar