Selasa, 20 Desember 2011

Budayawan dan Sejarahwan Bogor Berkumpul untuk Bangkitkan Budaya Sunda


Wabup Bogor, Karyawan Faturachman

Bogor, Melayu Pos
Dalam rangka menjaga dan melestarikan budaya Sunda sebagai warisan leluhur yang dinilai semakin hari semakin luntur, para sejarahwan dan budayawan Sunda se-Bogor berkumpul dengan menggelar acara saresehan budaya yang digelar di kediaman pribadi Wakil Bupati (Wabup) Bogor Karyawan Faturachman, Sabtu (10/12). Helaran bertajuk seresehan budaya ini mengangkat tema napak tilas peninggalan sejarah yang disimbolkan dengan situs budaya, pusaka dan perkakas orang Sunda.

Pada kesempatan tersebut diisi dengan berdialog para tokoh budaya Sunda guna menyamakan persepsi untuk membangkitkan kembali budaya Sunda yang saat ini mulai luntur. Wabup mengajak pada acara seresehan tersebut untuk saling bicara dan menyamakan persepsi. “Objeknya adalah budaya Sunda, maka kita bahas semuanya dari berbagai pandangan salah satunya dari keilmiahan,” katanya.

“Ini sudah waktunya, kita siap bangkit dari keterpurukan degradasi budaya kita, budaya Sunda. Jangan sampai budaya peninggalan orang tua kita ini punah, dan tidak dapat kita wariskan lagi kepada anak cucu kita,” ujarnya.

Karyawan Faturachman menambahkan, keris dan barang pusaka lainnya adalah simbol budaya. Kita bisa buktikan secara faktual bahwa sesungguhnya ada peninggalan budaya secara fisik. “Maka mari, bukan hanya bicara soal melestarikan tapi juga bicara apa yang akan kita perbuat esok hari,” tambah Politisi Partai berlambang Banteng ini.

Mengenai perawatan benda-benda bersejarah tersebut, Ibu Wakil Bupati Saptariani mengatakan, tidak ada ritual khusus seperti upacara atau lainnya. Jika orang bilang benda pusaka itu sakral, di sini kita cuma rawat biasa saja seperti dicuci dengan sabun biasa dan diberikan minyak anti karat.

“Saya melihat benda-benda pusaka ini sebagai bukti sejarah yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Ini adalah warisan budaya buat anak cucu kita, sehingga nantinya mereka mengenal budaya sebagai jati dirinya,” terang Saptariani.

Selain dihadiri tokoh-tokoh budaya Sunda, hadir pula para masyarakat yang menyambut baik kegiatan tersebut. Sedangkan pembicara dipimpin oleh Achmad Yanuana Samantho pengarang buku Atlantis, Eman Soelaeman budayawan Bogor dan Inotji Hayatulah sejarahwan Bogor. Pada acara tersebut diisi pula dengan pembacaan Sahadat Bogor, Wangsit Siliwangi dan Babakti yang sarat dengan budaya Sunda. Sep/Tinus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar