Sampit, Melayu Pos
Ladin warga Desa
Rantau Pulut, Kecamatan
Seruyan Tengah, Kabupaten
Seyuran salah seorang pekerja kayu bersama tiga orang rekannya, beberapa
hari lalu telah ditembak oleh oknum aparat tepat di pantat kirinya karena
diduga melakukan perbuatan ilegal loging. Ladin terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit
Banjarmasin guna mendapat
perawatan intensif mengeluarkan timah panas tersebut.
Seperti yang diketahui, kejadian tersebut bermula saat Ladin yang saat itu tengah
asik bekerja menebang kayu di hutan, tiba-tiba disatroni oknum aparat
kepolisian dengan senjata lengkap, pada saat itu dirinya disuruh mencari
rekannya yang telah pulang duluan. Namun karena diduga ingin melarikan
diri, akhirnya
Ladin ditembak oknum kepolisian di bagaian pantat kirinya.
Meny, istri korban ketika
dikonfirmasi melalui telpon, beberapa hari
lalu mengatakan, “Pihak rumah sakit Murjani Sampit telah
memberikan rujuakan kepada suami saya untuk dioperasi di Rumah Sakit
di Bajar Masin (Rumah Sakit Ulin). Dengan alasan karena peralatan
medis di Sampit
terbatas dan peluru yang bersarang di pantat bagian kiri suaminya itu sangat
dalam dan berada di sela-sela tulang,” ungkapnya.
Minggu kemarin, Meny
yang juga didampingi
keluarga lainnya membawa suaminya
(Ladin) ke rumah sakit
di Banjarmasin
untuk dilakukan operasi mengeluarkan timah panas yang saat
ini masih belum bisa dikeluarkan oleh pihak rumah sakit Murjani Sampit.
Menurut pengakuannya, suami Meny melakukan tindakan ilegal logging
tersebut lantaran ingin membangun rumah di desa Rantau Pulut. “Dan bukan untuk dijual,” katanya.
“Saya berharap kepada aparat penegak hukum supaya lebih bijak dan
bertanggung jawab atas kasus ini tidak ada lari dari masalah jika sumi saya
salah tangkap saja, tapi kenapa
harus ditembak,” ujarnya. Mia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar