Selasa, 17 Januari 2012

BPBD Bantu Makanan Siap Saji dan Karung Plastik


Indramayu, Melayu Pos
Banjir yang menyengsarakan masyarakat Indramayu memperoleh perhatian dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Jabar yang mengirim bantuan bahan pangan dan karung plastik untuk membantu korban bencana banjir di Indramayu.  

Asisten Administrasi Pembangunan Wahidin dihubungi di ruang kerja Wabup Supendi, Senin mengemukakan, untuk membantu warga yang korban banjir, BPBD Provinsi Jabar mengirim bantuan berbagai jenis makanan diantaranya 600 kaleng makanan siap saji.

Selain itu, ujar Wahidin, BPBD Provinsi Jabar juga membagikan makanan tambahan gizi sebanyak 20 dus. Masing-masing dus berisi 30 kaleng atau seluruhnya 600 kaleng. Lauk pauk 20 dus, tiap dus berisi 40 kaleng atau 800 kaleng. 480 botol minuman mineral, 200 dus susu bayi serta 250 sachet bubur bayi.

Selain bahan makanan, BPBD Provinsi Jabar juga menyumbangkan 1.000 lembar karung plastik isi 25 Kg dan 1.000 lembar karung plastik isi 50 Kg. Karung-karung plastik itu setelah diisi material tanah atau pasir nantinya bermanfaat menutup tanggul sungai yang jebol atau meninggikan tanggul sungai yang limpas sehingga mampu mencegah banjir.

Terkait musibah banjir, Wakil Bupati (Wabup) Supendi, Selasa, memanggil 10 orang camat dan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Cimanuk–Cisanggarung dan Citarum untuk mengikuti  rapat kerja yang digelar di Ruang Data 1 Setda Indramayu. Para camat yang wilayahnya kebanjiran pun diundang. Mereka wajib  melaporkan secara rinci mengenai dampak banjir serta pengaruhnya terhadap pemukiman warga dan tanaman padi milik para petani.

“Saya ingin memperoleh laporan langsung dari para camat, karenanya rapat kerja Selasa, camat harus hadir dalam rapat dan tidak boleh diwakilkan,” ujarnya.

Dijumpai di ruang kerjanya, Senin, Wabup Supendi mengemukakan, banjir disebabkan karena tingginya curah hujan di daerah hulu serta dangkalnya sejumlah sungai. Debit air sungai yang tinggi itu meluber atau menjebol tanggul yang kritis, sehingga airnya menggenangi tanaman padi dan pemukiman warga.

Diakui, kondisi Kabupaten Indramayu secara geografis berada di dataran rendah yang dialiri sejumlah sungai lintas kabupaten. Pada saat curah hujan tinggi, air sungai itu sering meluap. Bahkan  menjebol tanggul sungai. Airnya menggenangi pemukiman warga dan tanaman padi.

Yang jadi masalah, katanya, kewenangan pengelolaan sungai lintas kabupaten itu ada pada pemerintah provinsi dan pusat. Namun ketika sungai-sungai itu meluap yang menjaid korban banjir adalah warga Indramayu.

Karenanya dalam rapat Selasa, ia ingin mendengarkan langsung rencana kerja tahunan BBWS Cimanuk dan Citarum yang berwewenang mengelola sejumlah sungai lintas kabupaten itu.

Asisten Administrasi Pembangunan Wahidin mengemukakan ada 10 kecamatan di Indramayu yang terkena dampak banjir. Berdasarkan informasi dari Kadis Pertanian dan Peternakan Sugeng, luas tanaman padi yang tergenang di Kecamatan Losarang mencapai 1.173 hektar (ha), Kandanghaur 1.202 ha, Lelea 442 ha, Lohbener 220 ha, Cikedung 93 ha, Widasari 50 ha dan Bangodua 35 ha. 3 Kecamatan Bongas, Kroya, dan Terisi laporannya belum masuk. Asep AS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar