Indramayu, Melayu Pos
Banjir yang menyengsarakan masyarakat
Indramayu memperoleh perhatian dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)
Provinsi Jabar yang mengirim bantuan bahan pangan dan karung plastik untuk
membantu korban bencana banjir di Indramayu.
Asisten Administrasi Pembangunan Wahidin
dihubungi di ruang kerja Wabup Supendi, Senin mengemukakan, untuk membantu
warga yang korban banjir, BPBD Provinsi Jabar mengirim bantuan berbagai jenis
makanan diantaranya 600 kaleng makanan siap saji.
Selain itu, ujar Wahidin, BPBD Provinsi
Jabar juga membagikan makanan tambahan gizi sebanyak 20 dus. Masing-masing dus
berisi 30 kaleng atau seluruhnya 600 kaleng. Lauk pauk 20 dus, tiap dus berisi
40 kaleng atau 800 kaleng. 480 botol minuman mineral, 200 dus susu bayi serta
250 sachet bubur bayi.
Selain bahan makanan, BPBD Provinsi Jabar
juga menyumbangkan 1.000 lembar karung plastik isi 25 Kg dan 1.000 lembar
karung plastik isi 50 Kg. Karung-karung plastik itu setelah diisi material
tanah atau pasir nantinya bermanfaat menutup tanggul sungai yang jebol atau
meninggikan tanggul sungai yang limpas sehingga mampu mencegah banjir.
Terkait musibah banjir, Wakil Bupati
(Wabup) Supendi, Selasa, memanggil 10 orang camat dan BBWS (Balai Besar Wilayah
Sungai) Cimanuk–Cisanggarung dan Citarum untuk mengikuti rapat kerja
yang digelar di Ruang Data 1 Setda Indramayu. Para camat yang wilayahnya
kebanjiran pun diundang. Mereka wajib melaporkan secara rinci
mengenai dampak banjir serta pengaruhnya terhadap pemukiman warga dan tanaman
padi milik para petani.
“Saya ingin memperoleh laporan langsung
dari para camat, karenanya rapat kerja Selasa, camat harus hadir dalam rapat
dan tidak boleh diwakilkan,” ujarnya.
Dijumpai di ruang kerjanya, Senin, Wabup
Supendi mengemukakan, banjir disebabkan karena tingginya curah hujan di daerah
hulu serta dangkalnya sejumlah sungai. Debit air sungai yang tinggi itu meluber
atau menjebol tanggul yang kritis, sehingga airnya menggenangi tanaman padi dan
pemukiman warga.
Diakui, kondisi Kabupaten Indramayu secara
geografis berada di dataran rendah yang dialiri sejumlah sungai lintas
kabupaten. Pada saat curah hujan tinggi, air sungai itu sering meluap.
Bahkan menjebol tanggul sungai. Airnya menggenangi pemukiman warga dan
tanaman padi.
Yang jadi masalah, katanya, kewenangan
pengelolaan sungai lintas kabupaten itu ada pada pemerintah provinsi dan pusat.
Namun ketika sungai-sungai itu meluap yang menjaid korban banjir adalah warga Indramayu.
Karenanya dalam rapat Selasa, ia ingin
mendengarkan langsung rencana kerja tahunan BBWS Cimanuk dan Citarum yang
berwewenang mengelola sejumlah sungai lintas kabupaten itu.
Asisten Administrasi Pembangunan Wahidin
mengemukakan ada 10 kecamatan di Indramayu yang terkena dampak banjir.
Berdasarkan informasi dari Kadis Pertanian dan Peternakan Sugeng, luas tanaman
padi yang tergenang di Kecamatan Losarang mencapai 1.173 hektar (ha),
Kandanghaur 1.202 ha, Lelea 442 ha, Lohbener 220 ha, Cikedung 93 ha, Widasari
50 ha dan Bangodua 35 ha. 3 Kecamatan Bongas, Kroya, dan Terisi laporannya
belum masuk. Asep AS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar