Karimun, Melayu Pos
Polemik tambang bauksit di Pulau Belat
antara penduduk Desa Sebele, Kecamatan Kundur Utara, Karimun dengan PT Aneka
Alam Anugrah yang memulai eksploitasinya belum lama berselang sempat menuai
kemarahan masyarakat setempat. Karena pihak perusahaan yang mengabaikan hak-hak
masyarakat dan dampak jangka panjang akibat eksploitasi tambang bauksit di wilayah
mereka.
Sementara kompensasi diberikan hanya
kepada sebagian kecil masyarakat sebanyak 31 kepala keluarga. Padahal, imbas
dari operasinya PT Aneka Alam Anugrah sangat meluas di wilayah perairan selat
Belat terutama bagi nelayan tradisional. Namun, sangat aneh pihak-pihak terkait
terutama Dinas Pertambangan Kabupaten Karimun begitu mudah memberi rekomendasi
izin perusahaan yang ditengarai milik salah seorang anggota dewan Kabupaten
Karimun ini.
Sehingga permasalahan pemberian izin tanpa
sosialisasi kemasyarakat terlebih dahulu dipertanyakan di kalangan masyarakat
luas daerah ini karena yang seharusnya para anggota dewan itu memikirkan
bagaimana memperhatikan untuk kemajuan masyarakatnya bukan justru membuat
masalah di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
“Mengapa kami harus berdemo untuk
memperjuangkan hak-hak kami? Kami juga menilai anggota dewan Karimun tak punya
nyali alias mandul masalah izin pertambangan di Karimun yang tidak
memperhatikan lingkungan dan hak-hak masyarakat setempat,“ ujar Kamar salah
seorang warga desa Sebele di tengah demo kepada wartawan koran ini.
Demo damai sekitar 500 warga Desa Sebele Sabtu (21/01) di wilayah operasi tambang bauksit PT Aneka Alam Anugrah adalah ekor dari kekesalan warga terhadap oknum-oknum pengurus perusahaan tersebut yang menjembatani permasalahan kompensasi yang menjadi hak warga yang belum juga terealisasi, kecuali janji-janji kosong yang tak pernah dilaksanakan. Bahkan ada kesan pembodohan terhadap warga Sebele.
Setelah berorasi hampir satu jam lebih di wilayah
operasi PT Aneka Alam Anugrah terlihat beberapa alat berat dan truk-truk
menghentikan operasinya terparkir di antara gundukan tanah bukit yang dulunya
menghijau kini telah sirna. Dan beberapa warga yang pro dengan perusahaan juga
terlihat di sana dan mengamankan aset perusahaan yang ada dan puluhan aparat
keamanan telah disiagakan untuk menjaga segala kemungkinan buruk terjadi. Namun
di tengah cuaca panas menyengat tersebut, para pendemo yang terdiri dari
laki-laki tua dan muda ini tak bergeming kendati tidak mendapat respon dari pihak
pimpinan perusahaan PT Aneka Alam Anugrah.
Sementara di kantor Kepala Desa Sebele pada saat terjadi aksi demo damai oleh warga setempat sebenarnya sedang ada pertemuan antara perangkat desa dengan pihak perusahaan PT Aneka Alam Anugrah dan salah seorang anggota Komisi A DPRD Karimun HM Asyura tidak jelas apa yang mereka bicarakan, namun situasi jadi kacau karena pendemo justru mendatangi kantor kepala desa, beruntung situasi dapat diredam berkat pendekatan dialog yang akhirnya memperoleh titik temu antara pihak warga dengan PT AAA yang disaksikan HM Atan Asyura senagai anggota dewan. Darno
Sementara di kantor Kepala Desa Sebele pada saat terjadi aksi demo damai oleh warga setempat sebenarnya sedang ada pertemuan antara perangkat desa dengan pihak perusahaan PT Aneka Alam Anugrah dan salah seorang anggota Komisi A DPRD Karimun HM Asyura tidak jelas apa yang mereka bicarakan, namun situasi jadi kacau karena pendemo justru mendatangi kantor kepala desa, beruntung situasi dapat diredam berkat pendekatan dialog yang akhirnya memperoleh titik temu antara pihak warga dengan PT AAA yang disaksikan HM Atan Asyura senagai anggota dewan. Darno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar