Selasa, 31 Januari 2012

Warga Desa Sebele Demo PT Aneka Alam Anugrah Karimun


Karimun, Melayu Pos
Polemik tambang bauksit di Pulau Belat antara penduduk Desa Sebele, Kecamatan Kundur Utara, Karimun dengan PT Aneka Alam Anugrah yang memulai eksploitasinya belum lama berselang sempat menuai kemarahan masyarakat setempat. Karena pihak perusahaan yang mengabaikan hak-hak masyarakat dan dampak jangka panjang akibat eksploitasi tambang bauksit di wilayah mereka.

Sementara kompensasi diberikan  hanya kepada sebagian kecil masyarakat sebanyak 31 kepala keluarga. Padahal, imbas dari operasinya PT Aneka Alam Anugrah sangat meluas di wilayah perairan selat Belat terutama bagi nelayan tradisional. Namun, sangat aneh pihak-pihak terkait terutama Dinas Pertambangan Kabupaten Karimun begitu mudah memberi rekomendasi izin perusahaan yang ditengarai milik salah seorang anggota dewan Kabupaten Karimun ini.

Sehingga permasalahan pemberian izin tanpa sosialisasi kemasyarakat terlebih dahulu dipertanyakan di kalangan masyarakat luas daerah ini karena yang seharusnya para anggota dewan itu memikirkan bagaimana memperhatikan untuk kemajuan masyarakatnya bukan justru membuat masalah di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

“Mengapa kami harus berdemo untuk memperjuangkan hak-hak kami? Kami juga menilai anggota dewan Karimun tak punya nyali alias mandul masalah izin pertambangan di Karimun yang tidak memperhatikan lingkungan dan hak-hak masyarakat setempat,“ ujar Kamar salah seorang warga desa Sebele di tengah demo  kepada wartawan koran ini.

Demo damai sekitar 500 warga Desa Sebele Sabtu (21/01) di wilayah operasi tambang bauksit PT Aneka Alam Anugrah adalah ekor dari kekesalan warga terhadap oknum-oknum pengurus  perusahaan tersebut yang menjembatani permasalahan kompensasi yang menjadi hak warga yang belum juga terealisasi, kecuali janji-janji kosong yang tak pernah dilaksanakan. Bahkan ada kesan pembodohan terhadap warga Sebele.

Setelah berorasi hampir satu jam lebih di wilayah operasi PT Aneka Alam Anugrah terlihat beberapa alat berat dan truk-truk menghentikan operasinya terparkir di antara gundukan tanah bukit yang dulunya menghijau kini telah sirna. Dan beberapa warga yang pro dengan perusahaan juga terlihat di sana dan mengamankan aset perusahaan yang ada dan puluhan aparat keamanan telah disiagakan untuk menjaga segala kemungkinan buruk terjadi. Namun di tengah cuaca panas menyengat tersebut, para pendemo yang terdiri dari laki-laki tua dan muda ini tak bergeming kendati tidak mendapat respon dari pihak pimpinan perusahaan PT Aneka Alam Anugrah.

Sementara di kantor Kepala Desa Sebele pada saat terjadi aksi demo damai oleh warga setempat sebenarnya sedang ada pertemuan antara perangkat desa dengan pihak perusahaan PT Aneka Alam Anugrah dan salah seorang anggota Komisi A DPRD Karimun HM Asyura tidak jelas apa yang mereka bicarakan, namun situasi jadi kacau karena pendemo justru mendatangi kantor kepala desa, beruntung situasi dapat diredam berkat pendekatan dialog yang akhirnya memperoleh titik temu antara pihak warga dengan PT AAA yang disaksikan HM Atan Asyura senagai anggota dewan. Darno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar