Rabu, 25 April 2012

BBM Langka di Bangka Belitung


Pangkalpinang, Melayu Pos
Entah kemana BBM di propinsi ini. Di mana-mana BBM jenis premium habis tak berbekas terutama di tingkat kabupaten. Apa lagi BBM jenis solar, di SPBU hanya bisa bertahan 3 jam saja. Padahal setiap SPBU mendapatkan 10 ton BBM jenis solar harga syah di SPBU adalah Rp 4.500/liter, hingga di pengecer menjadi Rp 8.000/liter. Entah kemana, atau untuk siapa, atau siapa yang menikmatinya?

Sudah menjadi rahasia umum tentang penyalahgunakan BBM ini. Seluruh aparat tutup mata, karena para pemainnya juga aparat. Operator di SPBU juga tidak bisa berbuat banyak. Masyarakat telah jenuh dengan keadaan ini. Kartu kendali BBM juga tak kunjung dipergunakan. Padahal menghabiskan dana miliaran rupiah untuk pengadaan alat dan logistiknya. Ada spekulsi dan konspirasi antara pihak spikulasi BBM dan aparat kepolisian di setiap SPBU. Dalam tahun ini ada satu tambahan SPBU, sehingga dengan jumlah 48 SPBU. Jumlah APMS berjumlah 25 APMS di Bangka Belitung. Agen distribusi minyak tanah sebanyak 15 buah. Ada yang kucing-kucingan, menjadi joki sampai menjadi bandar besar atau pemain besarnya istilah joker. Inilah industri hilir di Pertamina.

Siapa yang menduga hanya jualan solar saja sudah menjadi profesi baru di Propinsi Bangka Belitung ini. Sebenarnya profesi ini bernama Pertamini kalau di Sumatra Barat sana. Lain lagi di Bangka Belitung adalah pengerit bensin (premium), pengerit solar. Dalam aspek hukum syah, secara adat, agama dan masyarakat umumnya yang mengganjal di UU BPH MIGAS.             

Telah 15 SPBU yang mendapatkan sangsi berat alias diberhentikan pendistribusian BBM nya pada tahun 2011. Bagaimana dengan masyarakat yang ada di pesisir desa Permis Kecamatan Simpang Rimba, Kabupaten Bangka Selatan. Kalau mau membeli BBM harus ke Desa Beruas Kecamatan Simpang Katis. Jika seorang petani bernama Nario harus melakukan demikian? “Sudah habis di jalanan atau saya jadi pengerit sekalian bos,” komentar mas Nario di Simpang Rimba. Jarak antara titik SPBU Desa Beruas, Kecamatan Simpang Katis dengan Desa Permis Simpang Rimba 50 km dari Kabupaten Bangka Tengah ke Kabupaten Bangka Selatan. Pihak HISWANA MIGAS juga terkesan tertutup. ”Maaf pak, ketua lagi rapat, baru mulai rapatnya,” jawab Dian saat dikonfirmasi 2 April 2012 lalu.  Muhklis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar