Bangka
Tengah, Melayu Pos
Pembangunan
di Propinsi Bangka Belitung sangat pesat, baik dari infrastruktur pemerintah
maupun dari pihak masyarakat sendiri. Di antara bahan bangunan yang banyak
digunakan adalah kayu. Sebuah material yang banyak digunakan untuk rumah dan
gedung. Kayu ini banyak yang tidak tahu asal muasalnya, kebanyakkan para pengrajin
kayu menjawab dari operator dan jasa. Maksudnya dari operator adalah oknum
masyarakat yang memiliki kekuatan tertentu, misalnya aparat penegak hukum dan
lain-lainnya. Kalau jasa adalah oknum yang mem back up setiap transaksional di
toko bangunan atau pang long kayu. Seluruh toko bangunan dan panglong kayu nggak
mau berkomentar tentang kayu. ”Maaf mas, semua tentang kayu ini sudah menjadi
rahasia umumlah,” jawab salah seorang tukang bangunan yang tidak mau disebut
namanya.
Kayu
yang masuk ke Kota Pangkalpinang ini berasal dari Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten
Bangka Tengah seputaran bukit Mangkol, dan Kabupaten Bangka Barat seputaran Menumbing,
serta Kabupaten Bangka seputaran bukit Mares. Tentu untuk masuk ke
Pangkalpinang melalui proses yang panjang sekali baik lintas darat tentu
berhadapan dengan petugas yang lalu lalang di jalan raya, maupun melalui alur
sungai kecil juga melalui proses karena banyak juga pelabuhan tikus yang dijaga
oleh oknum mencari tambahan.
Dari
pantauan Melayu Pos beberapa waktu
yang lalu hingga konfirmasi dengan pihak Dinas Kehutanan Propinsi Bangka
Belitung moto proyek 1 miliar pohon. ”Maaf pak, kepala dinasnya tidak di
tempat, lagi ada dinas luar selama 3 bulan,” jawab pegawai bernama Imran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar