Indramayu, Melayu Pos
Bulog Sub Divre Indrmayu, baru–baru ini sejak bulan Maret 2012 lalu tengah melaksanakan pengadaan beras
dan gabah sesuai target pengadaan mencapai 130.000 ton beras untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat Indramayu dan melayani move reg ke daerah lain sesuai
permintaan, hal tersebut di tahun 2012 ini, kinerja Bulog Divre Indramayu lebih
optimal dengan mengerahkan para satgas dan beberapa rekanan (mitra) salah satunya dari Gudang Bangodua bergerak terus
untuk membeli beras dengan HPP sesuai Inpres No. 3 Th. 2012, tanggal 27 Pebruari 2012 sehingga sampai per 31 Maret 2012 saja mencapai 2400 ton hingga 2500 ton
beras ini sangat luar biasa dan patut diacungkan jempol.
H Sudarsono,
Kepala Bulog Divre Indramayu saat ditemui Melayu
Pos di ruang kerjanya pekan lalu, menjelaskan, ”Dengan pemberlakuan Inpres No.
3 Th. 2012 ini, pihaknnya tidak merasa tersaingi karena
dadnya pasar bebas dan petani lebih banyak pilihan untuk menjual hasil panennya
sementara pihak Bulog sendiri harga tidak jatuh di tingkat petani.”
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk pengadaan beras di tahun ini, per 31 Maret 2012
telah mencapai 11.000 ton beras di berbagai gudang Bulog yang tersebar di
wilayah Kabupaten Indramayu, hal tersebut merupakan terobosan baru bagi
pihaknya dan di tahun 2011 lalu per 31 Maret 2011 hanya mencapai 7000 ton ini
dapat dibayangkan berkat kerja keras Bulog dengan mengerahkan satgas dengan dibantu para mitra yang diakomodir Bulog dan
semoga saja sesuai target mencapai 130.000 ton beras dapat terpenuhi sesuaI
harapan tadi.
Melayu Pos melakukan cross cek lapangan di beberapa gudang Bulog dan salah
satunya Gudang Bulog Bangodua, Nasuha Kepala Gudang Bangodua mengatakan,
”Senada dengan yang dituturkan Ka Sub Bulog, bahwa untuk
mencapai target yang dikatan Ka Sub bukan hal yang gampang tanpa ada gerakan
khusus pihak Bulog melalui satgas yang dibantu oleh para rekanan tadi berkat
kekompakan dan melakukan upaya keras itu sehingga mencapai hasil yang lebih
maksimal bahkan cukup luar biasa telah mencapai 2400 hingga 2500 ton beras per
31 Maret 2012 itu.”
Berbeda dengan Paus selaku rekanan (mitra) Bulog Divre Indramayu,
menambahkan dengan melakukan pembelian beras maupun gabah lebih mengedepankan
kualitas beras atau gabah seperti tabel HPP sesuai Inpres No. 3 Th. 2012
tanggal 27 Pebruari 2012 cukup jelas dengan persyaratan kualitas seperti GKP
untuk kadar air maksimum 25%, GKG 14%, dan Beras 14 % untuk butir hampa/kotoran
maksimum GKP 10%, GKG 3%, Butir patah maksimum beras 20%, kadar menir maksimum beras 2 %, derajat
sosoh maksimum beras 95 %, sementara untuk harga pembelian harga per kg di tingkat petani GKP Rp
3.300, harga per kg ditingkat penggilingan Rp
3.350 dan harga GKG untuk harga per kg di tingkat
penggilingan Rp 4.150 dan harga per kg di gudang bulog Rp
4.200 untuk harga beras harga per kg di gudang bulog Rp
6.600, hal tersebut pihaknya sebagai rekanan menjalankan
sesuai ketentuan Inpres tadi namun khususnya mitra di gudang Bangodua tak
pernah surut kendatipun ada pasar bebas dan petani boleh menjual kemana saja
sesuai keinginan dan satu bukti para mitra mengacungkan jempol kepada kinerja
Bulog Divre Indramayu bergerak terus untuk memenuhi target, bahkan Kasub
sendiri melakukan pemantauan ke beberapa gudang untuk mengecek kondisi gudang
termasuk krunya, ujarnya. Eko P/Wasnadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar