Indramayu, Melayu
Pos
Realisasi program rehabilitasi ruang kelas SDN
di wilayah Kabupaten Indramayu Jawa Barat, yang dananya bersumber dari APBN dan
APBD tingkat I nilainya mencapai sekitar Rp 15 miliar, sehingga diharapkan
program (Block Grant) sukses sesuai dengan rencana anggaran belanja (RAB) di setiap
sekolah yang mendapatkan rehab.
Namun, tidak semua Kepala Sekolah (Kepsek) SDN
yang memperoleh program rehabilitasi menyambutnya dengan suka cita, justru ada
saja yang mengeluhkan kekurangan anggaran renovasi ruang kelas lembaga
pendidikan yang dipimpinnya.
Seperti halnya yang terjadi di SDN Kopyah 1 Kecamatan
Anjatan, Kabupaten Indramayu, seorang guru yang ditemui MP mengatakan, “Pihak
sekolah merasa kekurangan anggaran dalam pelaksanaan rehab, sebab, ada tambahan
bangunan ruang kelas baru (RKB) padahal pihaknya hanya mendapat 3 unit ruang
kelas yang direnovasi”.
Karena itu, untuk meringankan biaya pembangunan
tersebut pihak sekolah disinyalir memanfaatkan tenaga para siswa untuk membantu
pekerjaan bangunan berupa pengurugan pondasi di RKB yang tidak memperoleh dana
rehab.
“Foto siswa yang sedang bekerja itu sebenarnya
mereka sedang bermain-main di waktu mata pelajaran olahraga,” katanya.
Samiyana, Kepala SDN Kopyah 1 ketika hendak
dikonfirmasi terkait pelaksanaan rehabilitasi sekolah yang memanfaatkan tenaga
para siswa, yang bersangkutan selalu tidak ada di kantornya. “Kepsek sedang
rapat di kantor Disdik Kabupaten Indramayu, jadi lain kali saja mas kesini lagi,”
kata seorang guru sambil tersenyum. N TARIGAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar