Minggu, 25 Agustus 2013

Kelompok Maoits di India

Oleh Mas ud HMN*)
Bagai manapun Pemerintah India amat dipusingkan gerakan Maoits. Gerakan ekstrim kiri yang merupakan sayap dari Partai Komunis belum dapat dijinakkan oleh Pemerintah India. Sehingga  persoalannya akankah gerakan Maoist terus eksis bergerak secara ektrim memaksakan  kepentingannya. Apa implikasi terhadap pemerintah India di masa dekat?
Maoist Sebagai Tantangan
Maoits sebagai tantangan bagi pemerintah India, memang sudah jelas. Pada faktanya, gerakan  Maoits memang terus eksis di India. Misalnya terjadi pembunuhan terhadap Vidya Charm  Chulia anggota perlemen dari Partai Congres. Peristiwa ini terjadi 25 Mei 2013 lalu di Kotz  Rapour 400 km, selatan dari New Delhi.
Laporan dari Aljazeera menyatakan gerakan serupa banyak terjadi di negara bagian Bihar. Dalam catatan Alajzerra.Com pada semester pertama tahun 2013 telah rejadi pembunuhan sebanyak 200 orang. Ini semua dilakukan oleh Partai Komunis India.
Dari perkembangan Partai Komunis India memang tidak terlalu dominan. Namun kegiatan mereka terus menunjukkan peningkatan. Tapi gerakan mereka menimbulkan kegelisahan masyarakat, berlangsung dengan memaki cara kekerasan. Bahkan pembunuhan.
Sebagai partai politik, golongan komunis India berafiliasi pada gerakan Komunis China yang asal mula terinspirasi dari revolusi kebudayaan yang dicetuskan Mao Tze Tung. Sehingga tidak lah terlalu keliru bila ada dugaan kegaiatan kaum Maoits di India adalah sepengetahuan dari  petinggi Partai Komunis China.
Mereka berpendapat pemerintah India kini berubah. Yaitu menjadi kolonial baru. Pemerintah  tidak melindungi dan membela rakyat kecil.
Akan tetapi perjuangan kaum Maoist India tidak kompak. Mereka terpecah menjadi dua golongan yaitu “Nazalifes” kelompok ultra kiri, dan Moist Comunist Party of India (MCCI) kelompok moderat. 
Tiplologi gerakan partai komunis India mirip dengan gerakan perjuangan kaum Maoits di  Bhutan, Himalaya.
Ini mengindikasikan juga kepentingan China termasuk ke dalam gerakan Maoits di Buhtan. Sama dengan India Khatmandu juga sudah lama direpotkan oleh Partai Komunis di sana, terutama dalam mengtisipasi gerakan sayap Partai Komunis dengan gerakan kaum Maoits.
Kepentinan China
Satu pertanyaan yang timbul bagaimana hubungan antara Maoits dan kepentingan China di India?
Untuk menjawab pertanyaan dimaksud ada baiknya kita lihat perkembangan Negara China pada dasa warsa ini. Lalu kemuidan kita lihat apa artinya bagi China ikut membantu gerakan Maoits di  India dan Bhutan serta negara lain di Asia selatan tersebut.
Pertama, kepentingan China di India karena masalah Tibet. Posisi India adalah mendukung Dalai Lama sebagai lambang perjuangan Negara Tibet selama ini ingin bebas dari dominasi China.
Kedua, kepentingan ekonomi China di India. Jika Komunis mempunyai kekuasaan dalam pemerintahan India, akan memudahkan China mengalirkan produknya memenuhi pasar di India. Sementara ini, pemerintah India membatasi masuknya produk Cina ke pasar India. Hal dilakukan untuk meproteksi produksi dalam negeri.
Dari dua alasan di atas, yakni soal kepentingan China soal Tibet dan kedua masalah produk China ke india, maka dapat disimpulkan: 
Pertama, dari segi India memang hal ini menjadi problematik. Karena di satu sisi ada hubungan dengan Dalai Lama pemimpin spiritual Tibet yang nota bene didukung New Delhi. Di sisi lain India menghadapi kaum Maoits ektrim.
Kedua, gerakan Maoits sangat ektensial, dihubungkan dengan kebijakan China. China menamburkan konflik kebeberapa kawasan. Konflik itu untuk memperkuat kepentingan dukungan intern dalam negeri. China menghadapi tantangan berat dalam negeri karena kebijakan  ekonomi tidak terus berlanjut seperti yang diharapkan. Malahan mengalami kemandekan  stagnan.
Banyak ahli pollitik tentang China percaya bahwa negara tirai bambu itu memerlukan isu. Untuk menghadapi masalah yang belakangan ini, maka China menyebarkan dan menyuburkan “Dismissed Maois Isue” dan kegiatan menyalakan konflik. Dengan isu itu tantangan dalam negeri jadi terhindari.
Sebagai catatan akhir, gerakan Maoist tidak hanya gerakan dalam negeri dengan Partai Komunis India, tapi juga dapat dilihat dari gelagat China dalam kebijakan opensif luar negerinya. Maka oleh karena itu Gerakan Maoist akan terus ada. Pengaruhnya akan mengganggu stabilitas politik   dalam negeri India. Hal itu akan merepotkan India.


*)Penulis adalah Dosen Univeriras Persada Indonesia YAI Jakarta, e-mail: masud_hmn@yahoo.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar