Oleh Mas ud HMN*)
Bagai manapun
Pemerintah India amat dipusingkan gerakan Maoits. Gerakan ekstrim kiri yang merupakan
sayap dari Partai Komunis belum dapat dijinakkan oleh Pemerintah India. Sehingga persoalannya akankah gerakan Maoist terus
eksis bergerak secara ektrim memaksakan
kepentingannya. Apa implikasi terhadap pemerintah India di masa dekat?
Maoist
Sebagai Tantangan
Maoits sebagai
tantangan bagi pemerintah India, memang sudah jelas. Pada faktanya,
gerakan Maoits memang terus eksis di
India. Misalnya terjadi pembunuhan terhadap Vidya Charm Chulia anggota perlemen dari Partai Congres. Peristiwa
ini terjadi 25 Mei 2013 lalu di Kotz Rapour
400 km, selatan dari New Delhi.
Laporan dari Aljazeera
menyatakan gerakan serupa banyak terjadi di negara bagian Bihar. Dalam catatan
Alajzerra.Com pada semester pertama tahun 2013 telah rejadi pembunuhan sebanyak
200 orang. Ini semua dilakukan oleh Partai Komunis India.
Dari perkembangan Partai
Komunis India memang tidak terlalu dominan. Namun kegiatan mereka terus menunjukkan
peningkatan. Tapi gerakan mereka menimbulkan kegelisahan masyarakat, berlangsung
dengan memaki cara kekerasan. Bahkan pembunuhan.
Sebagai partai politik,
golongan komunis India berafiliasi pada gerakan Komunis China yang asal mula
terinspirasi dari revolusi kebudayaan yang dicetuskan Mao Tze Tung. Sehingga
tidak lah terlalu keliru bila ada dugaan kegaiatan kaum Maoits di India adalah
sepengetahuan dari petinggi Partai Komunis
China.
Mereka berpendapat pemerintah
India kini berubah. Yaitu menjadi kolonial baru. Pemerintah tidak melindungi dan membela rakyat kecil.
Akan tetapi perjuangan
kaum Maoist India tidak kompak. Mereka terpecah menjadi dua golongan yaitu “Nazalifes”
kelompok ultra kiri, dan Moist Comunist Party of India (MCCI) kelompok moderat.
Tiplologi gerakan
partai komunis India mirip dengan gerakan perjuangan kaum Maoits di Bhutan, Himalaya.
Ini mengindikasikan
juga kepentingan China termasuk ke dalam gerakan Maoits di Buhtan. Sama dengan
India Khatmandu juga sudah lama direpotkan oleh Partai Komunis di sana,
terutama dalam mengtisipasi gerakan sayap Partai Komunis dengan gerakan kaum Maoits.
Kepentinan
China
Satu pertanyaan yang
timbul bagaimana hubungan antara Maoits dan kepentingan China di India?
Untuk menjawab
pertanyaan dimaksud ada baiknya kita lihat perkembangan Negara China pada dasa
warsa ini. Lalu kemuidan kita lihat apa artinya bagi China ikut membantu
gerakan Maoits di India dan Bhutan serta
negara lain di Asia selatan tersebut.
Pertama,
kepentingan China di India karena masalah Tibet. Posisi India adalah mendukung
Dalai Lama sebagai lambang perjuangan Negara Tibet selama ini ingin bebas dari
dominasi China.
Kedua,
kepentingan ekonomi China di India. Jika Komunis mempunyai kekuasaan dalam
pemerintahan India, akan memudahkan China mengalirkan produknya memenuhi pasar
di India. Sementara ini, pemerintah India membatasi masuknya produk Cina ke
pasar India. Hal dilakukan untuk meproteksi produksi dalam negeri.
Dari dua alasan di atas,
yakni soal kepentingan China soal Tibet dan kedua masalah produk China ke
india, maka dapat disimpulkan:
Pertama,
dari segi India memang hal ini menjadi problematik. Karena di satu sisi ada
hubungan dengan Dalai Lama pemimpin spiritual Tibet yang nota bene didukung New
Delhi. Di sisi lain India menghadapi kaum Maoits ektrim.
Kedua,
gerakan Maoits sangat ektensial, dihubungkan dengan kebijakan China. China
menamburkan konflik kebeberapa kawasan. Konflik itu untuk memperkuat
kepentingan dukungan intern dalam negeri. China menghadapi tantangan berat dalam
negeri karena kebijakan ekonomi tidak
terus berlanjut seperti yang diharapkan. Malahan mengalami kemandekan stagnan.
Banyak ahli pollitik
tentang China percaya bahwa negara tirai bambu itu memerlukan isu. Untuk
menghadapi masalah yang belakangan ini, maka China menyebarkan dan menyuburkan
“Dismissed Maois Isue” dan kegiatan menyalakan konflik. Dengan isu itu
tantangan dalam negeri jadi terhindari.
Sebagai catatan akhir,
gerakan Maoist tidak hanya gerakan dalam negeri dengan Partai Komunis India,
tapi juga dapat dilihat dari gelagat China dalam kebijakan opensif luar
negerinya. Maka oleh karena itu Gerakan Maoist akan terus ada. Pengaruhnya akan
mengganggu stabilitas politik dalam
negeri India. Hal itu akan merepotkan India.
*)Penulis adalah Dosen
Univeriras Persada Indonesia YAI Jakarta, e-mail: masud_hmn@yahoo.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar