Senin, 27 Januari 2014

Isu Bersama Indonesia-Malaysia

Oleh Mas ud HMN*)
Mengurai isu bersama demi kepentingan Indonesia dan Malaysia adalah unsur penting. Mengingat kedua negara ingin bekerja sama dalam membangun. Media berperan dalam hal ini.
Hal itu menjadi topik dari sambutan Dato Zahrain Muhammad Hashim Duta Besar Malaysia untuk Indonesia dalam pertemuan dengan wartawan Malaysia dan Indonesia di Shangrila Hotel tanggal 15 Januari 2014 lalu. Pertemuan perkenalan dengan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia yang baru menempati jabatan.
Berpidato di depan 200 orang unsur wartawan kedua Negara, pejabat Kedutaan Malaysia dan para undangan Dato Zahrain Muhamamd Hashim menekankan bagaimana isu bersama diangkat, dan cara mengelola isu tersebut.
Pada kesempatan sekarang melalui essay ini singkat kami mau mencoba untuk meninjau hal tsb berdasarkan pengakan pengalaman masa lalu.
Agaknya tidak keliru untuk menyatakan bahwa sesungguhnya, ada dua esensi persoalan yang mengemuka atau muncul menjadi isu. Secara umum selama ini yang jadi soal terus berulang sekurang kurangnya adalah sbb:
Pertama, masalah perbatasan, masalahnya berkaitan dengan lintas darat lintas perairan, nelayan dsnnya.  
Kedua, tenaga kerja yang persoalanya berkisar tenaga kerja ilegal, masalah pembantu rumah tangga.
Seperti dikatakan Dato Seri Zahrein Muhammad Hashim hal itu ternyata terus berulang dalam waktu yang berbeda. Katanya meskipun isu itu tidak selalu baru, namun demikian, terkadang  bisa repot juga.
Menurut hemat Dato Zahrain fungsi wartawan bisa berkontribusi positif menangkal isu tersebut. “Kami siap bekerjasama,” katanya.
Ini sejalan dengan pandangan Saiful Hadi dari pimpinan kantor berita nasional ANTARA. Ia mengatakan era keterbukaan di Indonesia sejak era reformasi muncul sebagai ekpresi kebebasan informasi. Dampaknya ialah pemberitan media masa kadang kadang, kata dia, lupa kepada kepentingan bangsa yang lebih besar.
“Mungkin situasi ini yang membedakan posisi wartawan Indonesia dan Malaysia,” kata Saiful Had dalam sambutan pada acara pertemuan wartawan Indonesa dan Malaysia dengan Duta Besar Malaysia tersebut.
Tapi walau demikian, menurut Saiful Hadi yang juga Ketua Ikatan Wartawan Indonesia –Malaysia, ia akan berusaha keras menguatkan lagi kerjasama yang intens untuk kepentingan bersama.
Sebagai gayung bersambut kata berjawab dalam acara itu tampil pula dari utusan TV channel 3 Malaysia yang menyambut positif pertemuan tersebut. Seraya berharap ini sebagai langkah maju untuk masa depan. Hal itu diwujudkan dalam komunikasi masa yang mencerminkan tangung  jawab bersama kepentingan bangsa serumpun, Malaysia dan Indonesia.
Akhirnya, tiada bisa lain antara kedua Negara harus bekerjasama yang seerat-eratnya. Dalam arti isu bersama dijadikan kesepakatan. Dengan landasan itu berita yang kontra produktif untuk hubungan kedua Negara harus dieliminir. Bagi Indonesia figur Duta Besar Dato Zahrein Hashim sangat menentukan. Hubungan yang menjayakan kedua Negara Indonesia dan Malaysia.

*) Penulis adalah Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta. Email : masud_hmn@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar