Oleh Mas ud HMN*)
Mengurai isu bersama
demi kepentingan Indonesia dan Malaysia adalah unsur penting. Mengingat kedua negara ingin bekerja sama
dalam membangun. Media berperan dalam hal ini.
Hal itu menjadi topik
dari sambutan Dato Zahrain Muhammad Hashim Duta Besar Malaysia untuk Indonesia
dalam pertemuan
dengan wartawan Malaysia dan Indonesia di Shangrila Hotel tanggal 15 Januari
2014 lalu. Pertemuan perkenalan dengan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia yang
baru menempati jabatan.
Berpidato di depan 200
orang unsur wartawan kedua Negara, pejabat Kedutaan Malaysia dan para undangan Dato Zahrain
Muhamamd Hashim menekankan bagaimana isu bersama diangkat, dan cara mengelola
isu tersebut.
Pada kesempatan sekarang
melalui essay ini singkat kami mau mencoba untuk meninjau hal tsb berdasarkan
pengakan pengalaman masa lalu.
Agaknya tidak keliru
untuk menyatakan bahwa sesungguhnya, ada dua esensi persoalan yang mengemuka atau
muncul menjadi isu. Secara umum selama ini yang jadi soal terus berulang sekurang
kurangnya adalah sbb:
Pertama,
masalah perbatasan, masalahnya berkaitan dengan lintas darat lintas perairan,
nelayan dsnnya.
Kedua,
tenaga kerja yang persoalanya berkisar tenaga kerja ilegal, masalah pembantu
rumah tangga.
Seperti dikatakan Dato
Seri Zahrein Muhammad Hashim hal itu ternyata terus berulang dalam waktu yang
berbeda. Katanya meskipun isu itu tidak selalu baru, namun demikian, terkadang bisa repot juga.
Menurut hemat Dato Zahrain
fungsi wartawan bisa berkontribusi positif menangkal isu tersebut. “Kami siap bekerjasama,” katanya.
Ini sejalan dengan
pandangan Saiful Hadi dari pimpinan kantor berita nasional ANTARA. Ia
mengatakan era keterbukaan di Indonesia sejak era reformasi muncul sebagai
ekpresi kebebasan informasi. Dampaknya ialah pemberitan media masa kadang
kadang, kata dia, lupa kepada kepentingan bangsa yang lebih besar.
“Mungkin situasi ini
yang membedakan posisi wartawan Indonesia dan Malaysia,” kata Saiful Had dalam
sambutan pada acara pertemuan wartawan Indonesa dan Malaysia dengan Duta Besar
Malaysia tersebut.
Tapi walau demikian,
menurut Saiful Hadi yang juga Ketua Ikatan Wartawan Indonesia –Malaysia, ia
akan berusaha keras menguatkan lagi kerjasama yang intens untuk kepentingan bersama.
Sebagai gayung bersambut
kata berjawab dalam acara itu tampil pula dari utusan TV channel 3 Malaysia
yang menyambut positif pertemuan tersebut. Seraya berharap ini sebagai langkah
maju untuk masa depan. Hal itu diwujudkan dalam komunikasi masa yang
mencerminkan tangung jawab bersama
kepentingan bangsa serumpun, Malaysia dan Indonesia.
Akhirnya, tiada bisa
lain antara kedua Negara harus bekerjasama yang seerat-eratnya. Dalam
arti isu bersama dijadikan kesepakatan. Dengan landasan itu berita yang kontra
produktif untuk hubungan kedua Negara harus dieliminir. Bagi Indonesia figur
Duta Besar Dato Zahrein Hashim sangat menentukan. Hubungan yang menjayakan kedua
Negara Indonesia dan Malaysia.
*) Penulis adalah Dosen
Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta. Email : masud_hmn@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar